Kandungan klorin dan karsinogenik yang ada di pembalut itu berbahaya untuk dikonsumsi manusia, kedua zat berbahaya itu dapat mengakibatkan kematian akibat kerusakan pada hati dan jantung.
Semarang, 5News.co.id,- Dinas Kesehatan Jateng mengerahkan puskesmas yang tersebar di provinsi ini untuk menangani fenomena remaja mabuk rebusan pembalut. Sebelumnya Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3KAB) juga telah menerjunkan tim khusus untuk melakukan penanganan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo kepada wartawan mengatakan, pihaknya akan mengegencarkan sosialiasi terkait dengan bahaya penyalahgunaan pembalut bagi kesehatan manusia ke semua kalangan masyarakat.
“Menjadi kewenangan Dinkes untuk melakukan pencegahan. Kami akan melakukan sosialisasi terkait bahaya mengonsumsi air rebusan pembalut,” katanya, Sabtu (10/11) di Semarang.
Ia juga mengatakan bahwa semua jaringan Dinkes Jateng, termasuk puskesmas yang tersebar di seluruh daerah juga diarahkan untuk melakukan sosialisasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi rebusan pembalut.
“Puskesmas kan berhubungan langsung dengan masyarakat. Teman-teman terutama wilayah pantura timur saya arahkan supaya mewaspadai dan siap siaga kalau terjadi sesuatu,” tutur dia.
Yulianto memastikan bahwa kandungan klorin dan karsinogenik yang ada di pembalut itu berbahaya untuk dikonsumsi manusia, kedua zat berbahaya itu dapat megakibatkan kematian akibat kerusakan pada hati dan jantung.(hsn)