“41 dari 100 masjid di beberapa Kementerian dan BUMN, serta sekitar 39{87a6ba9263d977182cf0a134e761ac1c7030e18f2a2187e1929c78f85c4b9bec} Perguruan Tinggi Negeri terpapar ajaran radikalisme,” Staf Khusus Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Arief Tugiman, Sabtu (17/11).
Jakarta – 5News.co.id – Dari 100 masjid di beberapa kementerian hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ada 41 yang terindikasi terpapar radikalisme, hal itu diungkapkan Staf Khusus Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Arief Tugiman di kantor LPOI, Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
“Yaitu 11 masjid di Kementerian, 11 masjid di lembaga, dan 21 masjid di BUMN,” kata Arief.
Menurut Arif, masjid yang terpapar radikalisme setidaknya dibagi menjadi tiga tingkatan; yaitu terpapar rendah, sedang dan tinggi.
Arief meminta peran organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk ikut serta dalam pencegahan paham radikalisme.
“Sebab radikalisme dapat mengancam keutuhan hingga keamanan bangsa,” katanya.
Arief menyarankan agar para dai dapat diberdayakan ketika berdakwah.
“Mohon diberdayakan agar para pendakwah bisa memberikan ceramah yang menyejukan. Sekaligus bisa melawan paham-paham radikal yang sekarang beredar,” jelasnya.
Selain masjid, lanjut Arif, ada tujuh perguruan tinggi negeri yang juga terindikasi terpapar radikalisme. Ada 39 persen di 15 provinsi tertarik dengan paham radikal.
Yaitu di Jabar, Lampung, Kalteng, Sulteng. Katanya.(mad)