Bertunas Bagai Pohon Kurma

(Seri filosofi)

Oleh: Bang Husin

Di tengah gurun pasir tandus, pohon kurma tumbuh dan berbuah. Batang kurma tinggi menjulang ke langit dan daunnya yang lebat memberikan keteduhan. Berbuah manis dan menyehatkan.
Selain memberikan banyak manfaat, pohon kurma juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang penting bagi manusia.
Terdapat beberapa fakta unik dan menarik dari pohon ajaib ini, yaitu:

Pertama:
Keberadaan pohon kurma di gurun tandus menjadi tanda harapan bagi orang-orang yang tersesat di perjalanan.

Manusia yang berjuang di tengah ‘tandusnya’ kehidupan, hendaknya menjadi harapan bagi orang-orang yang jiwanya tersesat.

Kedua:
Pohon kurma berawal dari sebuah biji kecil.

Semua hasil yang besar harus diawali dengan mengerjakan hal-hal yang dianggap kecil.

Ketiga:
Biji kurma ditanam dalam tanah sedalam 2 – 3 meter.

Prinsip dan keyakinan hidup yang baik dan benar, hendaknya ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini.

Keempat:
Setelah biji kurma ditanam, permukaan tanah ditimbun bebatuan. Tujuannya supaya tunas kurma tidak keluar, tapi akar-akarnya tumbuh ke dalam tanah agar menemukan air.

Semua bentuk tekanan hidup yang menimpa manusia, bertujuan agar ‘tunas kesombongan’ tidak tumbuh di hatinya dan memberikan motifasi untuk mencari sumber kehidupan, yaitu Tuhan.

Kelima:
Akar pohon kurma tertanam kuat hingga mencapai ratusan meter.

Keyakinan terhadap Tuhan harus tertanam kuat dan mendalam di jiwa manusia. Dengan keyakinan yang kuat, manusia akan tegar dalam menghadapi kesulitan hidup apa pun bentuknya.

Keenam:
Daun pohon kurma yang lebat memberikan keteduhan meski kepanasan dan tidak berguguran.

Meskipun ditempa kesulitan, manusia harus mampu bersikap tenang dan menyejukkan hati orang di sekitarnya, serta tidak pernah patah semangat dalam berjuang demi meraih tujuan.

Ketujuh:
Berbuah manis dan menyehatkan.

Hasil dari ketabahan dan perjuangan gigih tanpa kenal lelah adalah manisnya kehidupan dan terbentuknya karakter yang kuat.

Selamat berteduh di naungan pohon kurma…