Bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang juga dianggap sebagai bendera Hzbut Tahrir Indonesia.
Jakarta, 5News.co.id,- Banser mempersilahkan para pendukung Aksi Bela Tauhid untuk menggelar aksinya di Arab Saudi. Komandan Densus 99 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Mohammad Nuruzzaman menilai sekarang adalah waktu yang tepat untuk menggelar aksi itu di Arab Saudi dan membela Habib Rizieq Shihab.
“Sekarang saatnya aksi bela Habib Rizieq Shihab dan bendera tauhid di Saudi,” kata Nuruzzaman, Kamis (8/11) kemarin.
Aksi Bela Tauhid di Jakarta pada 2 November lalu adalah gerakan demonstrasi yang mengecam Banser di Garut lantaran membakar bendera Hizbut Tahrir Indonesia. Massa pendukung aksi itu meyakini bendera yang dibakar anggota Banser saat itu adalah bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid.
Nuruzzaman berkata, para pendukung Aksi Bela Tauhid di Indonesia bisa menggelar aksi serupa di Saudi untuk membela Habib Rizieq dan kalimat tauhid. Menurutnya, bendera yang terpampang di rumah Rizieq sama dengan bendera Hizbut Tahrir Indonesia.
Nuruzzaman juga menjelaskan bahwa bendera yang membuat Rizieq ditahan oleh keamanan Saudi, sama dengan bendera yang dibakar anggota Banser di Garut. Dengan kata lain, benda itu bukan bendera tauhid, melainkan bendera Hizbut Tahrir.
“Aparat di Saudi tidak akan memeriksa Rizieq jika bendera yang terpasang bukan bendera Hizbut Tahrir. Ini membuktikan bahwa bendera HT itu dilarang di Saudi,” ungkapnya.
“Kenapa Saudi melarang bendera HT padahal tulisannya kalimat tauhid? Karena mereka tahu HT ini adalah organisasi politik, bukan organisasi dakwah,” lanjutnya.
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas juga melontarkan sindiran serupa. Menurutnya bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang dibakar di Garut adalah atribut HTI yang dilarang. Bukan bendera tauhid.
“Kalau FPI tetap menyangkal itu bendera terlarang, silahkan saja. Kalau perlu didemo tuh Pemerintah Saudi atau dubes RI untuk Saudi,” kata dia.(mad)