Jokowi: Gunakan Mata Uang Lokal Dan Perkuat Kerja Sama Kawasan

 

 

 

 

 

 

 

Presiden Joko Widodo dalam KTT ke-21 Asean Plus Three (China, Jepang Korea Selatan) di Suntec Convention Centre, Singapura, Kamis (15/11).

Singapura– 5news.co.id – Presiden Joko Widodo dalam KTT ke-21 Asean Plus Three (China, Jepang Korea Selatan) di Suntec Convention Centre, Singapura mengingatkan anggota akan ketidakstabilan kondisi ekonomi global yang dapat merusak sistem perdagangan multilateral, pada Kamis (15/11).

“Untuk menjaga ketahanan ekonomi, saya mengingatkan agar mekanisme kawasan harus dipastikan berjalan dengan baik,” katanya.

Jokowi memberikan tiga langkah konkrit menghadapi kondisi itu: Pertama, kita tingkatkan kontribusi pada Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), sehingga dana bantuan cukup dan siap membantu bagi anggota yang membutuhkan.

“Kedua, operasionalisasi CMIM harus lebih implementatif, maksudnya tanggap membantu anggota yang terkena krisis keuangan. Dan Ketiga, saya mengusulkan agar kita tugaskan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral untuk bahas peningkatan dana talangan menjadi 2 kali lipat,” kata Presiden.

Presiden ketujuh Indonesia ini juga mengingatkan kawasan untuk mulai mengurangi ketergantungan  terhadap satu mata uang. Disamping itu pintingnya meningkatkan kerja ASEAN Plus Three untuk mewujudkan Asia Timur dan Asia Tenggara yang stabil dan sejahtera.

“Melalui implementasi efektif kerja sama Currency Swap, dan meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam pembayaran transaksi perdagangan lintas negara. Kerja sama APT harus menjadi bagian dari solusi global,” tandasnya di hadapan para kepala negara ASEAN dan Juga PM Tiongkok, PM Jepang dan Presiden Korea Selatan.

Jokowi juga menyinggung perdagangan ASEAN dengan Amerika. Menurut Jokowi ekonomi ASEAN diperkirakan akan tumbuh sebanyak 5 persen tiap tahunnya.  Dengan itu, ASEAN  akan menjadi ekonomi terbesar keempat dunia di tahun 2050 setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat.

“Untuk itu saya  mengajak Amerika Serikat untuk memperkuat kerja sama ekonominya dengan negara-negara ASEAN sebagaimana yang telah terjalin baik selama ini. Marilah perkuat sistem perdagangan yang telah kita bangun bersama yang bebas, adil, dan inklusif,” ujarnya.

Hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan bukan saling mendominasi, tandasnya, terbukti membawa kemajuan bagi rakyat ASEAN dan Amerika Serikat, serta masyarakat dunia. (ma)