Angkutan online berupa ojek sepeda motor maupun mobil pun mulai memasuki wilayah Kabupaten Pati.
Pati, 5News.co.id,- Keberadaan ojek online di Kabupaten Pati masih menjadi polemik.Teknologi bisnis dalam jaringan (daring-red) atau online sulit untuk dibendung. Angkutan online berupa ojek sepeda motor maupun mobil pun mulai memasuki wilayah Kabupaten Pati.
Purwanto (31), seorang pengemudi ojek online GRAB asal Pati mengatakan, penghasilan yang didapat dari pekerjaannya itu, cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya sehari-hari. Driver ojol yang telah menggeluti profesinya selama setahun terakhir itu, mengaku mampu menghasilkan ratusan ribu rupiah per hari.
“Lumayan mas, dari ordernya bisa bisa nyukupi kebutuhan rumah tiap hari, kalau poinnya masuk target malah dapat lebih,” ujar Purwanto kepada wartawan, Jumat (30/11) pagi.
Ashdian Rizqi Jorgiadam (23) yang juga driver ojol GRAB mengatakan hal yang sama. Pemuda lulusan SMK, yang bergabung semenjak 2 tahun lalu itu mengatakan, penghasilannya sebagai driver ojol juga lumayan. Risqi menyayangkan penolakan dari sebagian ojek pangkalan dan supir angkot. Menurutnya, ke depan nanti, angkutan online akan tetap menjadi pilihan masyarakat.
“Lumayan hasilnya, dengan bekerja begini kan meringankan orang tua mas,” katanya.
“Kita masih belum bisa pakai atribut di Pati mas, di Kudus dan Jepara ga ada masalah kok,” tambah Rizqi.
Dia juga menambahkan, sejauh ini masih banyak pelanggan yang belum memahami cara menggunakan aplikasi dengan baik. Akibatnya, banyak orderan yang di cancel atau terkatung-katung. Hal itu menyulitkan driver karena tidak bisa menerima order berikutnya.
Rizqi berharap, pemerintah segera bertindak dan mengatur masalah ojek online (ojol) dan pangkalan (opang) ini, agar tak lagi terjadi gesekan. Dia juga mengharapkan agar driver ojol di Pati, bisa mengenakan atribut sebagaimana mestinya.
“Mungkin bisa dibagi batas aman bagi ojol atau opang untuk beroperasi, kan masing-masing udah ada bagian rejekinya mas,” pungkasnya.(hsn)
