Jepara – 5news.co.id – Dengan keterbukaan kita memberi ruang dengan saudara yang lain, dengan membuka diri kita bisa berbagi kasih dengan sesama, ujar Pendeta Danang Krsitiawan saat di temui 5news.co.id usai acara Natal di Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) Jepara Jl. Pemuda tadi malam, Selasa (25/12).
“Malam ini di tengah kita ada saudara kita yang difabel, kita terbuka dengan komunitas disabilitas ini. Sebagai mana tema Natal malam ini ‘Hadir Untuk Memberi Arti’, karena kita ingin bersama-sama berbagi dengan mereka yang berkekurangan. Kita sama-sama berkarya untuk dunia,” lanjutnya.
Menurutnya, Natal tahun ini pihak gereja ingin memberikan edukasi ke jemaah agar terbuka ke komunitas yang dekat dengan mereka namun jarang dilibatkan, seperti kaum difabel.
“Tujuan lain, kami ingin memotivasi keluarga dari jamaah yang punya anak difabel agar tetap survive dan kuat. Memotivasi agar tetap berkarya dan tidak mudah putus asa,” lanjut Ketua lembaga perdamaian Sinode GITJ itu.
Pendeta asal Jepara itu melanjutkan, bahwa setiap orang memiliki ‘terang’ dalam dirinya masing-masing. ‘Kelompok marjinal sekalipun punya terang. Maka dari itu gereja punya peran untuk semua orang terutama mereka yang termarjinalkan,” lanjutnya.
Natal malam itu serasa berbeda di GITJ Jepara, akunya. Pihak gereja menghadirkan kelompok musik bambu yang di mainkan oleh penyandang disabilitas dari Jepara. Selain itu ada Anggiasari Puji Aryatie aktivis difabel dari Jogja yang sekarang mendaftar sebagai Caleg DPR RI. Lagu Lir-ilir dan Perahu Layar pun dengan rampak ditampilkan malam itu.
Menurut Pendeta Danang, ketika dihubungi dan ditawarkan mereka antusias untuk menampilkan kemampuan mereka ke jamaah gereja yang ia bina.
“Mereka langsung mengatakan siap. Mungkin pengalaman pertama mereka tampil di gereja. Meskipun secara fisik berkekurangan namun secara psikis mereka harus dihargai dan diakui keberadaanya,’ tegasnya.
Edukasi paling mengena ketika edukasi langsung, lanjutnya. Malam ini semoga apa yang tampilkan kaum difabel bisa menjadi inspirasi baik mereka yang difabel maupun keluarga yang memiliki anak atau saudara difabel, pungkasnya. (mas)
