Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Jepara bersilaturahmi dan mengelar pertemuan di Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang desa Gemiring Lor Nalumsari Jepara, Kamis (15/11).
Jepara – 5News.co.id,- Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Jepara bersilaturahmi dan mengelar pertemuan di Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang desa Gemiring Lor Nalumsari Jepara, Kamis (15/11).
Acara yang dihadiri sekitar seratusan pesantren se-Jepara itu membahas Sinkronisasi EMIS, Bantuan Insentif Pemprov. Jateng dan Evaluasi Fasilitasi Kabupaten.
KH Makmun Abdullah Hadziq, pengasuh pesantren Roudlotul Mubtadiin selaku tuan rumah dalam sambutannya meminta agar para kyai dan santri selalu mengikuti dan mengimbangi perkembangan jaman.
“Kata santri dalam tulisan pegon ada hurup alifnya ‘سانتري’, maksudnya adalah abnau zaman (anak-anaknya jaman). Maksudnya kyai atau santri harus mengendalikan jaman dan bukan dimanfaatkan jaman. Santri bisa mengikuti perkembangan teknologi, sehingga kedepan semakin kuat,” katanya.
Menurutnya, untuk menghadapi tantangan itu maka pentingnya forum komunikasi pondok pesantren seperti yang dilakukan siang ini.
Sementara itu, sambutan KH. Zainal Umam atas nama Santri Gayeng menyampaikan pesan wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Yasin. Menurutnya pencarian dana dari Pemprov tergantung dari data yang tervalidasi.
“Gus Yasin tidak akan mencairkan dana intensif tanpa validasi dari Kemenag, pesantren harus prosedural,” kata pengasuh pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri itu.
Menurutnya, Gus Yasin akan mencairkan dana kepada guru yang benar-benar mengajar meskipun lembaganya belum jelas daripada lembaga jelas, legal tapi ternyata abal-abal.
Sementara itu, ketua FKPP KH. Muhammad Rosid Arwani Alhafid menyebutkan sebenarnya dana yang disiapkan pemrov sebesar 330M, dikurangi menjadi 260 M karena minimnya data pesantren yang masuk ke pemrov Jateng.
“Kemenag Jepara termasuk salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang sukses dalam pendataan,” tambahnya.
Pengasuh pesantren Annur Mangunan kecamatan Tahunan itu menyebutkan bahwa Saat ini pesantren harus mulai bangkit dalam adimistrasi, pendataan dan peraturan.
H. Sudarmanto. SH, dari Kasi PD Pontren Kemenag menyebutkan bahwa saat ini data online baik pesantren maupun Madin sangat penting.
“Validasi menjadi penting karena untuk meminimalisir dobel data, maka melalui EMIS online adalah upaya meminimalisir kesalahan itu,” katanya.
Emis adalah Pendis Education Management Information System. Merupakan sistem informasi yang dikembangkan oleh kementerian agama untuk memudahkan input data sekolah, pondok pesantren dan pendidikan tinggi Islam. (ma)