Jepara – 5news.co.id – Di tengah banyaknya perbedaan dan plularisme di indonesia, maka persatuan menjadi hal penting dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, ungkap Kapolres Jepara AKBP Arif Budiman, Sabtu malam (29/12).
“Itu pula yang diajarkan Gus Dur, sikap plularisme yang beliau tinggalkan sebagai warisan untuk kita. Maka selayaknya kita perlu menjaga nilai ini, kebhinekaan ini,” katanya pada acara Doa Bersama dan Peringatan Haul Gus Dur di gesdung PCNU Jepara.
Kapolres asal semarang itu juga mengatakan sikap plularisme dan kebhinekaan perlu dijaga dan dirawat karena agar anak cucu kita nanti bisa merasakannya.
Menurutnya, menjelang tahun politik 2019 di medsos masyarakat dihadapan pada perseteruan dua kelompok, polarisasi antar kelompok dan mengkhawatirkan. Antara pro dan kontra saling hujat, tak jarang caci maki.
“Maka kita harus menjaga kebersamaan kita, jangan sampai polarisasi semakin memisahkan antar masyarakat kita, sebab itu bertentangan dengan nilai demoktasi itu sendiri. Demokrasi yang kita perjuangkan,” tambahnya.
Selaku pejabat kepolisian, AKBP Arif mengharapkan dukungan dan peran aktif masyarakat dalam menjaga kamtibmas.
“Agar Jepara tetap kondusif, maju, aman dan mendunia.” Pungkasnya sambil diaminkan para pengurus jajaran NU se kabupaten Jepara itu.
Sementara itu, Bupati Jepara Ahmad Marzuki SE dalam sambutannya mengatakan, selayaknya NU mendunia karena anggota NU dan pengurus NU juga ada di berbagai belahan dunia. Tentunya NU mendunia karena kecintaan umat kepada para ulama dan kyai.
“Untuk itu haul Gus Dur malam ini kita peringati, agar kita benar-benar memiliki rasa cinta kepada para ulama, karena saat nanti dikumpul diakhirat tidak sendiri-sendiri namun beserta para pemimpin umat masing-masing,” tegasnya.
Bupati yang juga Kyai itu menegaskan sekaitan dengan Haul Gus Dur, bahwa sekarang wali di Jawa bukan lagi sembilan, tapi ada sepuluh karena adanya makam Gus Dur di Jombang yang menjadi tujuan para peziarah. (mas)