Komunitas Gusdurian Jepara, Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) di gedung Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Jepara, Sabtu dan Minggu (24-25/11).
Jepara, 5News.co.id,- Komunitas Gusdurian Jepara menyelenggarakan Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) di gedung Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Jepara, Sabtu dan Minggu (24-25/11). Sebuah upaya menebar pemikiran dan warisan intelektual Kyai Abdurrahman Wahid di tengah generasi muda saat ini.
“KPG adalah upaya kami untuk mempelajari dan mengenalkan jejak belajar, intelektual dan gagasan yang dimiliki Gus Dur. Utamanya tentang keislaman, demokrasi, toleransi, kebudayaan dan gerakan sosial,” ujar Muhammad Khoirun Najib selaku koordinator Gusdurian di kabupaten Jepara.
Menurut Najib, Gusdurian menyelenggrakan KPG menyasar anak-anak muda sebagai generasi milenial. “Merekalah generasi milenial, yang diharapkan bisa melanjutkan pemikiran dan ide-ide mantan presiden Indonesia keempat ini. Yaitu toleransi, persaudaraan dan prularisme,” lanjutnya yang ditemui siang itu.
Di Kabupaten Jepara sendiri, KPG kali ini merupakan kali kedua, KPG pertama di tahun 2015. “Mestinya setiap tahun diselenggarakan, upaya merekrut generasi muda untuk merawat keberagaman” papar Najib.
Sejumlah 30 peserta antusias mengikuti pemaparan tentang guru bangsa ini, meskipun persiapan acara minim. “Peserta terdiri dari mahasiswa UNISNU, PMII, santri dari Pesantren Darut Taqrib Krapyak dan dari kalangan umum atau sudah bekerja,” paparnya.
Najib berharap, peserta nantinya aktif ikut melestarikan pemikiran Gus Dur dan aktif di komunitas Gusdurian di mana pun mereka berada. Karena jaringan Gusdurian ada di 90 lebih kabuptaen, juga di luar negri seperti Thailand, Kuala Lumpur, Teheran Iran dan juga di Jeddah Arab Saudi.
Pembicara materi KPG ada yang dari Jepara dan juga luar kota, papar Najib. Seperti Abdul Wahab Salim dosen UNISNU, Lutfi Rahman aktivis Gusdurian Jepara, Sunia Ruhama santri Gusdur dari Kendal, Solahuddin ‘Gus Solah’ dosen UNISNU dari Bugel Jepara, Danang Kristiawan pendeta dari GITJ Jepara, dan pemateri terakhir Autad Annasr yang merupakan Sekretaris Nasional jaringan Gusdurian yang juga kelahiran Jepara.
‘Peserta tidak dipungut biaya, adapun konsumsi bekal sendiri. Biaya didapatkan dari penjualan kaos dan buku ‘Merindu Gus Dur’ hasil karya komunitas Gusdurian Jepara.” Pungkasnya. (mas)