Rembang, 5News.co.id,- Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, Indonesia akan maju jika kerukunan terjaga. Hal itu dinyatakan Bupati, saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, di rumah Habib Hadun bin Muhammad Alatas, Sabtu (29/12) malam, di Jalan dr Soetomo, Kec. Rembang, Kab. Rembang, Jawa Tengah.
“Pemerintah mengucapkan terima kasih pada para habaib, khususnya Habib Hadun yang telah membantu pemerintah dalam menjalin keurkunan dan merekatkan umat melalui acara maulidur-rasul seperti ini,” katanya.
Menurut Bupati, Kab. Rembang sangat kondusif dan tidak pernah terjadi apa-apa. Hal itu karena masyarakat saling menghormati, walaupun berbeda agama, suku dan ras.
“Jika kerukunan terjaga, Indonesia akan maju. Saya mohon betul-betul agar bapak dan ibu semuanya utk menjaga kerukunan. Terutama di dalam masa kampanye pemilu 2019 ini,” ujar Bupati Rembang itu.
Terkait dengan pemilu 2019, Abdul Hafids mengatakan, pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif adalah sebuah pesta demokrasi. Pesta lima tahunan itu selayaknya dirayakan dengan senang dan tertib.
“Jangan sampai pesta demokrasi ini menjadi ajang perpecahan,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso, melalui Kapolsek Rembang AKP Haryanto mengatakan bahwa acara Peringatan Maulid Nabi Saw adalah kegiatan untuk mempererat tali persaudaraan agar tidak sampai terpecah belah.
“Mewakili Kapolres dan Dandim yang saat ini sedang mempersiapkan kunjungan Panglima TNI, Wakapolri dan Pangkostrad, di wilayah kabupaten Rembang besok, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya Habib Hadun, yang telah menyelenggarakan acara ini,” kata Kapolsek.
“Saat ini, pihak Polisi dan TNI, juga Banser, sedang melakukan pengamanan untuk natal dan tahun baru. Untuk itu, semua kegiatan apapun akan kita amankan,” imbuhnya.
Selain itu, Kapolsek menyatakan, bersama TNI dan Banser, pihaknya juga tengah melakukan pengamanan kampanye pilpres dan pileg 2019 mendatang.
“Di medsos jangan saling menghujat. Meskipun pilihan berbeda, kita harus saling menjaga keutuhan NKRI,” pesannya.
Menurut Kapolsek Rembang itu, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku ras dan agama. Tidak mungkin untuk memaksakan orang lain untuk mengikuti salah satu agama atau keyakinan tertentu.
“Kita Bhinneka Tunggal Ika. Mari kita jaga dan rawat bersama. Memaksakan kehendak, seperti mendirikan negara Islam, hanya akan menimbulkan perpecahan,” tutur dia.
“Kita semua tidak ingin sesama umat Islam saling berperang seperti yang terjadi di negara lain. Atau tindakan terorisme yang meresahkan masyarakat. Jangan sampai terjadi di sini, khususnya di Rembang,” pungkas Kapolsek Rembang itu menutup sambutannya.(hsn)