Bupati Pati: Maulid Bukan Sekedar Seremonial

“Acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tahun bukan hanya seremonial. Maulid harus bisa merubah kita menjadi lebih baik,” Bupati Pati H Haryanto SH MM, dalam sambutannya di acara peringatan Maulid Nabi SAW, di rumah Habib Muchdor Alatas, Getaan Pati, Minggu (25/11) malam.

 

Pati, 5News.co.id,- Bupati Pati H Haryanto SH MM mengatakan, acara Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sekedar seremonial belaka. Peringatan maulid harus dimaknai sebagai momen untuk mengingat dan meneladani Rasulullah SAW, serta membangun karakter manusia menjadi lebih baik.

“Acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tahun bukan hanya seremonial. Maulid harus bisa merubah kita menjadi lebih baik,” kata Bupati dalam sambutannya di acara peringatan Maulid Nabi SAW, di rumah Habib Muchdor Alatas, Getaan Pati, Minggu (25/11) malam.

“Acara ini adalah agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun di rumah sohibul bait Habib Muhdor Alatas. Malam ini semua elemen masyarakat bersatu dan duduk bersama,” lanjutnya.

Bupati menjelaskan, bersatunya elemen-elemen masyarakat dalam acara itu merupakan bukti bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW membawa manfaat dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia, khususnya di Kab. Pati.

“Ini budaya yang harus kita jaga, kita rawat dan kita pupuk bersama,” imbuhnya.

Dalam acara bertemakan ‘Mari Kita Jaga Kerukunan dan Kesatuan Bangsa’ itu, Bupati juga mengatakan bahwa apa yang dinikmati masyarakat saat ini merupakan hasil bimbingan Rasulullah SAW. Untuk itu, dia menekankan kewajiban umat Islam untuk selalu mengagungkan serta menjunjung tinggi nama besar Nabi Muhammad SAW.

“Harus selalu kita junjung tinggi. Saya, Bu Kapolres, Pak Dandim beserta jajaran Forkopimda menghadiri acara-acara peringatan maulid di berbagai tempat di Kab. Pati. Beberapa hari lalu, kita juga buat acara maulid di Alun-alun bersama Habib Syech,” tutur Bupati.

Selain itu, Bupati juga berpesan agar masyarakat tidak mudah diadu domba dan terpecah belah. Menurutnya, dengan meneladani ajaran Rasulullah SAW, masyarakat harus bisa menahan diri untuk tidak saling hujat atau mengejek orang lain.

“Jika hal itu bisa dilaksanakan, kerukunan dan kesatuan bangsa dapat tetap terjaga,” tegasnya.(hsn)