Kaum Muda Juga Rentan Terkena Diabetes, Ini Sebabnya

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Pendiri Sobat Diabet dr. Rudy Kurniawan dalam #BeatDiabetes Online Festival 2021 yang digelar oleh Tropicana Slim. Gambar tangkapan layar

Perubahan iklim (climate change) menjadi bahan perbincangan hangat belakangan ini. Perubahan cuaca yang cukup ekstrem beberapa waktu terakhir, dianggap berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Pakar kesehatan berpendapat, salah satu faktor yang membuat kaum muda rawan terkena penyakit diabet adalah perubahan iklim.

Pendiri komunitas Sobat Diabet, dr. Rudy Kurniawan mengatakan bahwa diabetes tipe 2 semakin banyak menyerang kawula muda di Asia. Sebuah penelitian, tuturnya, mengungkapkan 1 dari 5 penderita diabetes telah terdiagnosis menderita penyakit tersebut sejak usia di bawah 40 tahun.

“Sebuah review yang dipublikasikan pada jurnal Endocrinology and Metabolism menyatakan bahwa usia seseorang terdiagnosis diabetes diketahui lebih muda pada orang Asia, dibandingkan dengan orang Amerika dan Eropa. Penelitian lain menunjukkan bahwa 1 dari 5 penderita diabetes yang dipelajari ternyata terdiagnosis terkena diabetes pada usia di bawah 40 tahun,” jelas dr. Rudy dalam rangkaian acara #BeatDiabetes Online Festival 2021 yang digelar oleh Tropicana Slim beberapa waktu lalu.

“Selama bertahun-tahun, Sobat Diabet hadir dan secara konsisten mengedukasi anak muda Indonesia agar sadar bahwa diabetes, khususnya diabetes tipe 2 semakin banyak menyerang anak muda, khususnya di Asia. Diabetes bisa dicegah apabila anak muda Indonesia sadar akan risikonya serta menjalani gaya hidup sehat,” imbuhnya.

Menurut dr. Rudy, sebuah survei independen mengenai persepsi terhadap risiko diabetes, perubahan iklim dan hubungan antara keduanya sempat diselenggarakan. Survei melibatkan 129 responden anak muda Indonesia berusia 20-34 tahun. Dari hasil survei ditemukan bahwa hanya 16,3% anak muda Indonesia yang percaya dirinya memiliki kemungkinan terkena diabetes sebesar 70-100%. 

Ironisnya, 85,2% anak muda di Indonesia setuju dan sangat setuju bahwa perubahan iklim sudah terjadi dan 47,3% anak muda di Indonesia setuju dan sangat setuju bahwa ada hubungan antara perubahan iklim dan diabetes. 

“Data ini mengindikasikan bahwa kesadaran anak muda akan lingkungan terkait perubahan iklim lebih tinggi dibandingkan dengan kesadaran akan risiko diabetes,” ujar dr. Rudy.

Padahal, kata dia, diabetes bisa dicegah apabila anak muda Indonesia sadar akan risikonya serta mau menjalani gaya hidup sehat. Oleh karena itu, lanjut dr. Rudy, Sobat Diabet dan Tropicana Slim secara konsisten berusaha meningkatkan kesadaran akan risiko diabetes di kalangan anak muda dan mengajak anak muda untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan diabetes.(hsn)