Waspada Covid-19 Varian Mu, Diduga Kebal Vaksin

Gambar ilustrasi.

Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Setelah muncul Covid-19 varian Alpha dan Delta, kini dunia harus menghadapi varian baru virus Corona yang diberi nama B.1.621 atau varian Mu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan varian baru Covid-19 ini ke dalam daftar variant of interest (VOI) bersama dengan beberapa varian lainnya.

Sementara itu, Public Health England (PHE) yang menamai varian ini dengan sebutan VUI-21JUL-01 juga menambahkan virus Corona varian Mu ke dalam daftar varian yang sedang diselidiki pada bulan Juli lalu.

Berdasarkan hasil pemantauan, virus Corona varian Mu dianggap belum memicu kekhawatiran seperti dua varian yang lebih dulu ada, yakni Alpha dan Delta.

Akan tetapi, dilansir dari The Guardian, varian Mu dikhawatirkan dapat tak terpengaruh dengan kekebalan orang yang sudah menerima vaksin Covid-19.

Berikut 4 Fakta mengenai virus corona varian Mu:

  1. Teridentifikasi di Kolombia Virus Corona varian Mu pertama kali teridentifikasi di Kolombia pada bulan Januari 2021. Menurut WHO, varian Mu lebih kebal terhadap vaksin seperti varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Akan tetapi, para ilmuwan masih meneliti tingkat penularan dan dampak yang ditimbulkan dari varian baru ini.
  2. Prevalensi sementara masih rendah Sebagaimana dikutip KOMPAS.com dari Euro News, menurut WHO, sejauh ini prevalensi varian Mu di seluruh dunia masih rendah, yakni kurang dari 0,1 persen. Prevalensi varian Mu di Kolombia, negara yang menjadi tempat varian baru ini teridentifikasi, sekitar 39 persen. Sedangkan di Ekuador, prevalensi varian Mu mencapai 13 persen.
  3. Ditemukan di 39 negara Meskipun tergolong baru ditemukan, namun varian Mu telah terdeteksi di 39 negara di dunia. Hal ini pula yang membuat WHO menambahkan B.1.621 ke dalam daftar pantauan. Setidaknya terdapat 32 kasus infeksi varian Mu di Inggris. Menurut laporan PHE, sebagian besar kasus infeksi virus Corona varian Mu di London terjadi pada anak muda, bahkan yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Saat ini, varian Mu juga telah terdeteksi di Amerika Selatan, AS, Eropa, dan Hong Kong.
  4.  Kebal terhadap vaksin Covid-19 WHO mengatakan, varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang berpotensi dapat lolos dari sistem kekebalan. Meski begitu, laporan ini perlu dikonfirmasi lebih lanjut. Sementara itu, menurut PHE, varian Mu memiliki resistensi yang sama dengan varian Beta terhadap kekebalan yang dihasilkan dari vaksinasi. Akan tetapi, butuh lebih banyak bukti penelitian untuk mengonfirmasi pernyataan tersebut.

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, terus bermutasi dari waktu ke waktu dan sebagian besar mutasi memiliki sedikit atau sama sekali tidak berpengaruh pada sifat virus.

Meski demikian, mutasi tertentu dapat memengaruhi sifat virus, tingkat penyebaran virus, keparahan penyakit yang ditimbulkan, dan ketahanannya terhadap vaksin, obat-obatan, serta tindak pencegahan lainnya.

Tingkat ancaman yang ditimbulkan varian ini masih belum dapat dipastikan. Hal itu bisa diketahui setelah adanya peningkatan kasus dalam beberapa minggu hingga bulan ke depan. (Dbs/mra)

Komentar