Bagaimana Vaksin Covid-19 Bekerja?

Presiden Turki Tayyip Erdogan menerima suntikan vaksin penyakit CoronaVac coronavirus (COVID-19) Sinovac di Rumah Sakit Kota Ankara, Turki, 14 Januari 2021. Foto REUTERS

Untuk memahami cara kerja vaksin Covid-19, sebaiknya dipahami terlebih dahulu bagaimana tubuh kita melawan penyakit. Virus berkembang biak saat menyerang tubuh manusia, invasi ini biasa disebut dengan infeksi yang menyebabkan penyakit. Manusia memiliki beberapa cara untuk melawan infeksi yang biasa disebut system kekebalan tubuh (imunitas).

Darah mengandung sel darah merah, yang membawa oksigen ke jaringan dan organ. Darah manusia juga memiliki sel putih yang berfungsi melawan infeksi. Sel darah putih terbagi menjadi beberapa jenis yang bisa melawan infeksi dengan cara yang berbeda-beda.

Jenis-jenis Sel Darah Putih

  1. Makrofag

Jenis sel darah putih yang menelan dan mencerna kuman dan sel-sel mati. Makrofag meninggalkan bagian dari kuman yang menyerang, yang disebut dengan antigen. Tubuh mengidentifikasi antigen sebagai berbahaya dan menstimulasi antibodi untuk menyerangnya.

  • Limfosit B

Sel darah putih pertahanan. Mereka menghasilkan antibodi yang menyerang potongan-potongan virus yang ditinggalkan oleh makrofag.

  • Limfosit-T

Jenis lain dari sel darah putih defensif. Mereka menyerang sel-sel dalam tubuh yang telah terinfeksi.

Saat terinfeksi virus Covid-19, tubuh memerlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu untuk memproduksi dan mengerahkan semua sistem pembasmi kuman yang diperlukan untuk mengatasi infeksi. Setelah infeksi teratasi, sistem kekebalan manusia akan mengingat apa yang dipelajarinya tentang cara melindungi tubuh dari penyakit itu.

Tubuh menyimpan beberapa T-limfosit, sebagai memori yang bekerja dengan cepat jika tubuh bertemu dengan serangan penyalit yang sama. Ketika antigen yang sudah dikenal terdeteksi, limfosit B menghasilkan antibodi untuk menyerang mereka.

Cara Kerja Vaksin Covid-19

Vaksin Covid-19 membantu tubuh manusia untuk membangun sistem pertahanan terhadap virus corona tanpa harus terserang. Jenis vaksin yang berbeda bekerja dengan cara berbeda untuk menawarkan perlindungan. Semua jenis vaksin membuat tubuh memiliki persediaan limfosit-T sebagai memori serta limfosit-B yang akan mengingat cara melawan virus itu di kemudian hari. Tubuh manusia memerlukan waktu sekitar dua minggu minggu pasca vaksinasi untuk memproduksi limfosit-T dan limfosit B.

Seseorang mungkin terkonfirmasi positif Covid-19 sesudah vaksinasi karena vaksin tidak mempunyai cukup waktu untuk bekerja. Setelah vaksinasi, proses pembentukan sistem kekebalan juga bisa menimbulkan gejala, seperti demam. Gejala-gejala ini normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun kekebalan.

Vaksinasi Efektif Melawan Pandemi

Sepanjang sejarah, manusia telah berhasil mengembangkan vaksin untuk mengatasi pandemi yang mengancam jiwa, seperti meningitis, tetanus, campak, dan virus polio.

Pada awal 1900-an, polio menyebabkan ratusan ribu orang di seluruh dunia menderita kelumpuhan. Meskipun vaksin yang efektif untuk melawan penyakit ini telah dikembangkan, namun vaksinasi di beberapa belahan dunia masih belum cukup untuk menghentikan penyebaran polio, terutama di Afrika.

Pada 1980-an, seluruh dunia bertekad untuk bersama-sama memberantas penyakit polio. Selama beberapa dekade, vaksinasi polio secara massal dilakukan di seluruh penjuru dunia. Hasilnya, pada bulan Agustus 2020, benua Afrika dinyatakan telah bebas dari polio. Sayangnya, di Pakistan dan Afghanistan, kasus penyalit polio masih terus terjadi dan belum diberantas secara maksimal.(WHO/CDC/(hsn)