Asuransi Global Mulai Lakukan Pembatasan, Akibat Pandemi Berkepanjangan

Jakarta, 5NEWS.CO.ID- Beberapa perusahaan Asuransi Jiwa global telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang pembayaran yang berasal dari pandemi Covid-19 termasuk konsekuensi kesehatan jangka panjang yang belum sepenuhnya dipahami.

Prudential Financial Inc dan Aviva PLC, selaku perusahaan asuransi jiwa memberlakukan masa tunggu sebelum pasien Covid-19, termasuk mereka yang telah pulih agar dapat mengajukan pertanggungan, ujar eksekutif dan juru bicara. Beberapa juga membatasi cakupan untuk kelompok usia tertentu.

Seperti dilansir oleh antaranews, perubahan ini terjadi dikarenakan beberapa perusahaan reasuransi meminta perlindungan baru dari perusahaan asuransi jiwa yang mereka hentikan dimana industri berupaya untuk memastikan sejauh mana masalah yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

Menurut situs yang dilaporkan Worldometers, Selasa (26/01/21), jumlah yang terinfeksi sebanyak 100.289.849 kasus dan telah merenggut nyawa hingga mencapai 2.149.377 orang.

Dalam situs itu pula, 5 negara tertinggi yang tingkat penularannya sangat besar adalah Amerika Serikat dengan 25.864.597 kasus, India: 10.377.710 kasus, Brasil: 8.872.964 kasus, Rusia: 3.738.690 kasus dan Inggris: 3.662.658 kasus. Indonesia berada dalam urutan ke-19 dengan 999.256 kasus.

Menurut para ilmuwan di King’s College London dilaporkan bahwa penderita setelah tiga minggu pemulihan akibat Covid-19, 10% masih merasa tidak sehat dan 5% merasa sakit berbulan-bulan.

Pandemi ini juga telah mengakibatkan krisis kesehatan mental bagi keluarga/orang yang dicintainya atau telah diisolasi selama sekian bulan lamanya.

Meskipun masih terlalu dini untuk mengetahui beberapa banyak yang mengajukan klaim atas kematian, penyakit jangka panjang atau cacat, perusahaan asuransi khawatir konsekuensinya dapat berlangsung cukup panjang.

Kepala Direktur Medis Optimun ReInsurance Co, Paulo Bandeira Pinho menyatakan bahwa perusahaan telah membuat strategi terkait permodelan ini dan membuat kemajuan tetapi jauh dari ‘bola kristal’ yang mampu memprediksi kondisi ini.

Optimun telah bertemu dengan pelanggan asuransi jiwa termasuk Prudential Financial untuk melakukan pemetaan risiko jangka panjang serta dampak keuangan bahkan Prudential telah memberlakukan masa tunggu minimal 30 hari untuk pasien Covid-19 yang pulih.

Asuransi Jiwa Inggris LV telah menunda aplikasi dari siapapun yang didiagnosis Covid-19, mengalami gejala, atau tinggal bersama seorang yang sakit sejak bulan April sebagaimana disebut dalam kebijakan penjaminan emisi di situsnya.

Aviva PLC pun memberlakukan penundaan ‘singkat’ bagi mereka yang menderita Covid-19 atau gejala serupa selama 30 hari terakhir, ungkap seorang juru bicara.

Perusahaan Asuransi Jiwa berada dalam bisnis lindung nilai resiko beberapa dekade sebelumnya. Sejak awal pandemi, industri menyatakan hal tersebut mungkin tidak akan menyebabkan kerugian finansial yang besar, sebagian karena mereka tidak melihat lonjakan klaim. (wan)