
Temanggung, 5NEWS.CO.ID,- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan pemerintah daerah kabupaten/kota untuk tidak terburu-buru membicarakan Normal Baru. Pasalnya, secara keseluruhan wilayah Jateng masih rawan penyebaran virus corona atau zona merah.
Hingga hari ini, Rabu (17/6/2020) provinsi Jawa Tengah memilki 5 daerah dengan status zona merah. Hal itu menunjukkan peningkatan meluasnya daerah rawan penyebaran COVID-19 dibandingkan sebelumnya. Beberapa hari lalu, Jateng hanya memilki 3 wilayah kabupaten/kota berzona merah, yaitu Semarang, Demak, dan Kabupaten Magelang. Kini, zona merah meluas setelah data menyebutkan bahwa wilayah Kendal dan Temanggung juga masuk dalam zona merah corona.
Oleh sebab itu, Ganjar mengimbau supaya pemerintah daerah tidak terburu-buru menerapkan status normal baru, karena perkembangan kasus Covid-19 di masing-masing daerah berbeda.
“Secara keseluruhan belum. Ojo kesusu (jangan buru-buru),” kata Ganjar saat meninjau pasar tradisional di Temenggung, Selasa (16/6) kemarin.
Ia mengungkapkan, menurut data dari BNPB, Jawa Tengah hanya memilki 3 zona merah, yakni Kota Semarang, Kab. Demak dan Magelang. Meski demikian, ia memasukkan Kab. Temanggung dan Kendal ke dalam daerah berstatus zona merah, setelah kepala daerah setiap hari mengupdate perkembangan di wilayahnya.
“Dari situlah, untuk Jateng secara keseluruhan belum. Makanya jangan tergesa-gesa untuk bicara normal baru,” tutur dia.
Menurut Ganjar, masing-masing kabupaten/kota lebih baik latihan sektor dan subsektor dulu dan jangan tergesa-gesa bicara normal baru. Indikator normal baru, katanya, ditandai dengan turunnya grafik penyebaran virus corona.
“Indikator normal baru satu, grafiknya sudah turun, sudah melandai dan melantai. Melandai itu turunnya tajam dan melantai itu sudah datar terus serta konsisten,” ujarnya.
Indikator tersebut juga harus diukur setidaknya selama 14 hari. Jika dalam 14 hari berturut-turut tidak ada penambahan kasus sama sekali, Ganjar mengatakan daerah-daerah itu boleh mulai ujicoba fase Normal Baru.
Terkait dibukanya kembali pesantren di wilayahnya, Gubernur Jateng itu juga mengimbau agar pengelola pesantren berhati-hati dan menerapkan pengawasan secara ketat. Selain itu, ia juga mengimbau agar masing-masing daerah di wilayahnya gencar melaksanakan rapid test secara massal.(ANTARA/hsn)