Wow, Tas Kerajinan Buatan Warga Pati Banyak Digandrungi Hingga ke Luar Negeri

Tas hasil kerajinan. (Foto: 5News)

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Seorang pengrajin bernama Syahrial Aman asal Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, memanfaatkan limbah plastik untuk dijadikan kerajinan yang bermutu tinggi.

Syahrial berhasil menyulap limbah plastik menjadi produk tas yang sangat unik. Menurutnya, dengan penggunaan bahan baku itu dinilai dapat mengurangi sampah plastik.

Bahkan kini dengan kreativitasnya dalam membuat kerajinan dapat menghasilkan omset hingga jutaan rupiah.

Lanjut, Syahrial bercerita tentang awal mula bisnis yang ia dirintis sejak tahun 2019 yang lalu. Yang dibantu oleh keluarga dan orang terdekatnya untuk mempromosikan produknya hingga menemukan pasarnya.

“Awalnya kita reseller dulu jualan tas orang lain. Setelah itu kami melihat potensi yang cukup bagus sehingga kami pun mulai untuk posting, ” cetus Syahrial kepada awak media, Jumat (9/5/2023).

“Bahkan awalnya itu kita gak laku, setelah itu kita mulai sudah tahu market dari orang-orang terdekat dulu, keluarga dan teman. Mereka membantu menjualkan sebagai reseller dan sampai kini kita sudah punya distributor, agen dan reseller seluruh Indonesia,” sambungnya.

Diketahui dia juga memiliki gallerynya bernama Syam’s Indonesian Handicraft. Di galeri itu, dia berfokus dalam kerajinan tas anyaman berbahan dasar bungkus plastik, seperti kemasan kopi sachet dan yang lainnya.

Pria dengan sapaan Pak Syam itu menjelaskan jika usaha tas anyaman dengan brand Syam’s Indonesian Handicraft telah dikenal dunia dan terekspor sejak tahun 2020 silam.

“Di Indonesia sendiri itu kita sudah menyerap 90 persen untuk produksi kami dan 10 persen untuk ekspor. Nah untuk ekspor ini, kami sudah mengarah ke negara cukup banyak,” ucapnya.

“Cuman, yang sekarang masih intens itu negara Inggris sama Jepang. Sampai sekarang saja, masih produksi untuk permintaan dari Jepang. Negara yang lain seperti Amerika, Turki, Belanda, Cina, Singapura itu sudah ada yang pesan, tapi hanya sedikit-sedikit saja,” sambungnya.

Dengan merekrut ratusan pekerja perempuan terampil di Pati, membuat produknya mendapat label sebagai Produk Pemberdaya Perempuan.

Dia juga mengaku setiap bulan, pihaknya mampu memproduksi belasan ribu kerajinan tas anyaman.

“Kami pun memperluas penganyam sampai saat ini hampir 400 orang penganyam tersebar di Kabupaten Pati untuk area Timur dan Selatan. Nah untuk modelnya kami memang ada model yang cukup banyak dan alhamdulillah untuk produksi kami per bulan rata rata mencapai 12 ribu tas,” jelasnya.

Syam juga optimis dengan produknya jika lebih stylish, modern dan unik dari produk buatan orang lain. Sehingga produk banyak digandrungi oleh masyarakat maupun turis.

“Kita intinya setiap tahun mengeluarkan produk baru dengan inovasi dan kreatifitas kami. Dan bahkan kami juga mengembangkan produksi 12 ribu itu dengan menambah penganyam kita mengajak mereka untuk gabung dan alhamdulillah mereka terbantu sebagai penghasilan di luar dari pekerjaan utama mereka,” tandasnya. (hus)