Warga NU Jangan Gampang Terprovokasi, Tradisikan Tabayun


Pamekasan, 5NEWS.CO.ID,- Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan, KH Taufik Hasyim mengatakan bahwa kesenjangan hidup berbangsa dan bernegara mesti disikapi dengan spirit persaudaraan, maka pengamalan empat prinsip Anahdliyah bagi warga NU harus mengakar kuat.


Keempat prinsip yang dianut NU adalah tasamuh (toleransi), tawazun (seimbang), tawasuth (di tengah-tengah), dan ta’adul (bersikap adil), kata Pengasuh Pesantren Sumber Anom, Palengaan, Pamekasan Madura.

“Keempatnya harus mengakar kuat dalam berbangsa dan bernegara, utamanya pada kehidupan warga nadhliyin,” katanya saat Dialog Interaktif Pelantikan IPPNU PK Pesantren Banyu Ayu Putri, Pamekasan, Kamis (3/10/2019), seperti dilansir laman NUOnlie.

Di era serba canggih ini, katanya, warga NU tidak mudah percaya dan tidak gampang terprovokasi dengan informasi-informasi yang ada di media sosial. Lebih-lebih informasi tersebut masih diragukan kebenarannya.

“Terutama pada berita yang memiringkan NU. Berhubung NU jadi penyeimbang di negara ini, banyak yang memusuhinya. Musuh di sini adalah orang-orang yang kerap memahami agama secara tekstualis tanpa sanad keilmuan yang jelas. Kita doakan semoga (mereka) dapat hidayah,” tegasnya.

Kiai Taufik juga menekankan agar warga NU mentradisikan perilaku tabayun. Utamanya ketika ada permasalahan yang terjadi dan kurang dipahami secara mendasar, maka tabayun adalah suatu keharusan.

“Warga NU dalam menyampaikan dakwah ialah dengan cara mengajak dengan baik, bukan lewat kekerasan. Apalagi sampai memukul dan membunuh,” katanya.

Diawal pemaparan, Kiai Taufik  menjabarkan sejarah Hijaz saat Kiai Wahab Hasbullah menjadi perwakilan dari Indonesia yang memiliki kemampuan negosiasi mumpuni,  sehingga berhasil ‘menaklukkan’ Raja Saudi Arabia yang hendak menghancurkan makam Nabi dan para sahabat.

Akhirnya masyarakat Makkah diberi kebebasan untuk menganut paham sesuai dengan keyakinannya.

“Serta agar makam Nabi Muhammad tidak jadi dibongkar. Keberhasilan negosiasi tingkat internasional itu, hingga kini manfaatnya dinikmati oleh umat Islam sedunia,” ungkapnya. (mas)