
Blora, 5NEWS.CO.ID,- Warga Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah kini bisa merasakan kebahagiaannya. Karena mereka sudah mendapatkan ganti untung perluasan lahan yang terkena proyek bandara.
Kepala Desa Ngloram Diro Beni Susanto mengatakan ganti untung yang di dapatkan warga terkait proyek tersebut nilai per meternya mencapai Rp 480.000.
“Per meter awalnya pemkab itu Rp 280 ribu yang belum masuk pemukiman, kalau yang masuk pemukiman itu Rp 480 ribu per meter, tapi kemarin difasilitasi provinsi itu yang sawah saja sudah dihargai Rp 430 ribu per meter,” ujar Diro, Senin (22/3/2021).
Ia menuturkan sebelum terkena pengoperasian proyek bandara, lahan warga setempat hampir tidak ada harganya. “Ya bejane. Dulunya kadang di dol kadang ora payu, di dol musiman kadang yo ora payu,” ungkapnya.
Diro juga menjelaskan ada sekitar 28 Kepala Keluarga (KK) yang lahannya digunakan untuk pengoperasian proyek bandara.
“Kemarin itu tahap pertama 23 KK termasuk 6 KK dari Desa Kapuan, tapi buminya Ngloram. Kemarin ada tambahan 5 KK jadi totalnya 28 KK,” lanjutnya.
Diro menyebut warga yang menerima ganti untung paling tinggi 3,5 milyar, selain itu ada warga yang menerima hanya 5 juta karena lahannya terdampak cuma 11 meter.
Meski demikian Diro mengimbau pada warganya yang terdampak perluasan proyek bandara untuk tidak hidup berfoya-foya.
“Masyarakat saya kan petani ya, nek beralih profesi ya mungkin saja bisa, sing penting ora dienggo foya-foya,” pungkasnya. (sari).