
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Wabah virus corona juga berdampak pada anjloknya pendapatan driver transportasi online. Sejumlah driver ojol di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengeluh lantaran penghasilan mereka turun tajam.
Para driver transportasi online mengeluhkkan turunnya pendapatan mereka setelah pemerintah menerapkan social distancing beberapa hari lalu. Langkah pemerintah tersebut terkait dengan pencegahan persebaran wabah COVID-19 yang sedang mewabah secara global hingga ke Kabupaten Pati.
Tono (45), seorang driver mobil dari komunitas Seduluran Transportasi Online Pati (STOP) mengaku hanya sesekali mengantar pelanggan setiap harinya sejak awal minggu lalu. Dia menganggap minimnya pengguna jasa angkutan online berhubungan erat dengan wabah virus corona di Pati.
“Memprihatinkan. Sehari bisa ngantar satu penumpang saja sudah bagus,” kata Tono saat ditemui 5NEWS.CO.ID, Kamis (19/3/2020) sore.
Sebelum wabah, kata dia, pengguna jasa angkutan online di Pati cukup tinggi. Berkurangnya aktifitas sekolah dan perkantoran sangat berpengaruh terhadap penghasilan para driver. Meski demikian, Tono mengaku akan tetap bersabar dan menunggu hingga wabah berlalu.
“Ini kan darurat nasional ya, jadi kita tetap akan bersabar dan menunggu semoga bencana wabah ini segera lewat,” harapnya.
Pengemudi ojol lainnya, Ali (20) juga mengeluhkan hal yang sama. Ali mengatakan penurunan pendapatan driver sepeda motor sekitar 20 persen dari hari biasa.
“Iya turun. Kalau biasanya dapat sekitar seratus order misalnya, hari-hari ini cuma sekitar delapan puluh,” ujarnya.
Menurut Ali, wabah virus corona membuat warga cenderung menggunakan kendaraan pribadi hingga mengurangi pendapatan driver ojol. Saat ini, katanya, masyarakat lebih memilih memasak makanan sendiri yang sebelumnya dipesan secara online dengan menggunakan jasa ojol.(hsn)