
Semarang, 5NEWS.CO.ID,- Pemerintah mengumumkan program vaksinasi akan dimulai pada Rabu tanggal 13 Januari 2021. Di Jawa Tengah, vaksinasi tahap pertama akan dimulai pada hari Kamis tanggal 14 Januari. Vaksinasi dimulai setelah BPOM mengeluarkan izin darurat atau Emergency Use Authorization (UEA).
Vaksinasi Tahap Pertama
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program vaksinasi akan dimulai pada Rabu, 13 Januari 2021. Menkes menyebut bahwa golongan yang akan divaksin pertama kali adalah seluruh tenaga kesehatan yang ada di Indonesia. Di tahap pertama, sebanyak 1,48 juta tenaga kesehatan akan disuntik vaksin. Pemerintah menargetkan sampai akhir Februari 2021, program vaksinasi nakes sudah selesai dilakukan.
“Kenapa diberikan ke nakes? Karena kriterianya yang diberikan oleh orang-orang yang berisi risiko tinggi untuk terpapar,” kata Budi di hadapan Komisi XI DPR RI, Selasa (13/1/2020) di Jakarta.
Menkes Budi menjelaskan, di tahap berikutnya, vaksin akan diberikan kepada petugas publik yang sehari-harinya bertemu dengan banyak orang. Menurutnya, skala prioritas ini sedikit berbeda dengan kebanyakan negara lain yang menempatkan lansia di urutan kedua. Pemerintah memperkirakan program vaksinasi selesai seluruhnya pada sekitar bulan April-Mei 2021.
“Karena lansia ini adalah orang yang critical kemungkinan kenanya kalau kena meninggalnya tinggi sehingga diperoleh duluan. di Indonesia kita taruh di 2B,” tutur Budi.
Budi menyampaikan vaksin yang datang itu tiga di antaranya telah mendapatkan izin penggunaan darurat, antara lain Pfizer, Astra Zeneca, dan Moderna. Sementara satu vaksin Novavax izin penggunaan daruratnya belum keluar.
Vaksinasi di Jateng, Kabupaten Pati Belum Masuk Daftar
Vaksinasi tahap pertama di Jawa Tengah tidak akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota di provinsi ini. Vaksin tahap pertama jenis Sinovac hanya akan didistribusikan di tiga kabupaten/kota di Jateng, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kota Solo. Kabupaten Pati belum termasuk daftar yang menerima dosis vaksin tahap pertama ini.
“Untuk tahap pertama hanya untuk Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kota Solo,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Edy Siswanto, Selasa (12/1/2021) siang.
“Pati belum, Magelang (juga) ditunda,” kata Edy melalui pesan singkat.
Vaksin jenis Sinovac akan diberikan sebanyak dua kali kepada 31.255 nakes di Jateng dalam kurun waktu 14 hari. Saat ini, provinsi Jawa Tengah sudah menyimpan jatah 62.560 dosis vaksin di gudang milik Dinkes Jateng di Kawasan Industri Tambakaji. Selain nakes, vaksin tahap pertama juga akan diberikan kepada pejabat Pemprov Jateng, salah satunya adalah Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Efikasi dan Efek Samping Vaksin Covid-19
Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito memberikan izin penggunaan vaksin Sinovac dalam kondisi darurat. Hasil uji klinik fase tiga di Bandung dari subjek 1.600 orang, efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen. Angka tersebut sudah memenuhi persyaratan dari lembaga kesehatan dunia WHO minimal yang mematok angka efikasi minimal 50 persen.
Efek samping yang ditimbulkan vaksin dari ringan hingga sedang. Efek samping lokal yang ditimbulkan nyeri, iritasi, pembengkakan. Sementara efek samping sistemik berupa nyeri otot, fatigue, dan demam. Frekuensi efek samping dengan gejala berat yakni sakit kepala, diare, dan gangguan kulit hanya terjadi pada sekitar 0,1 hingga 1 persen.
“Efek samping tersebut yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar virtual, Senin, (11/1) kemarin.
Penny menunjukkan berdasarkan uji klinik fase tiga di Bandung, kemampuan dalam pembentukan antibodi dalam tubuh untuk membunuh atau menetralkan virus atau imunogenisitas cukup memuaskan.
Setelah 14 hari penyuntikan kemampuan vaksin membentuk antibodi sebesar 99,74 persen. Selanjutnya pada tiga bulan setelah penyuntikan kemampuan vaksin membentuk antibodi sebesar 99,23 persen.(hsn)