Usai Shalat Tarawih Pertama, Ratusan Paket Sembako Dibagikan pada Jemaah Masjid Djauharotul Imamah Pati

Ustadz Sigit Sulistyo Lc, foto by endah/5news.co.id

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Pelaksanaan ibadah shalat tarawih di hari pertama Masjid Djauharotul Imamah Kaborongan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah digelar pada Senin (12/4/2021) malam. Kegiatan tersebut berlangsung cukup tertib, para jemaah yang datang diimbau panitia untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Ustadz Sigit Sulistyo Lc mengatakan pelaksanaan ibadah shalat tarawih di Masjid Djauharotul Imamah pada hari pertama dihadiri sekitar 50 persen dari jumlah kapasitas yang sebenarnya.

“Alhamdulilah shalat terawih pada malam ini di hadiri kurang lebih 300 orang, kapasitas masjid kita biasanya mampu menampung 600 jemaah. Protokol kesehatan tetap diterapkan,” ujar Ustadz Sigit saat ditemui tim 5NEWS.CO.ID usai melaksanakan shalat tarawih.

Ustadz Sigit menjelaskan, dalam menjalankan ibadah tersebut pihak masjid tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jaga, memakai masker dan memakai handsanitizer.

Menurutnya ibadah tarawih kali ini benar-benar mengindahkan prokes karena memang ini maslahat bersama dan tidak hanya sekedar ‘gimik’ untuk menegakkan protokol kesehatan, namun merupakan kewajiban bersama untuk mencegah tersebarnya Covid-19.

“Kegiatan ramadhan pada tahun kemarin, pihak masijd melakukan secara live streaming seperti pengajian. Namun pada tahun ini aktivitas tersebut boleh dilakukan dan itu sesuai dengan instruksi dari pemerintah ya, dari kementerian agama dengan catatan sesuai dengan protokol kesehatan,” tambah Sigit.

Mengenai kegiatan di bulan ramadhan kali ini, ia menuturkan aktivitas masjid dimulai dengan majelis ramadhan (mengkaji sekitar hukum ramadhan), seminar kids (mencabut masa baliq dengan ceria) dan pembagian sembako untuk kaum dhuafa.

Selain itu, ada acara kajian jelang buka dan buka bersama yang dilaksanakan pada tiap harinya, juga kegiatan lainnya seperti  shalat tarawih, tadarus atau majelis Qur’an, sahur bersama dan majelis surup yaitu kajian sebentar.

“Kita menetap di masjid sampai waktu surup, nah nanti diakhir sepuluh bulan ramadhan kita akan adakan iktikaf dan mungkin insyaallah shalat Ied,” lanjutnya.

Terkait pembagian sembako, Sigit menyebut Masjid Djauharotul Imamah menyediakan 100 paket sembako yang masing-masing seharga Rp 100 ribu yang terdiri dari empat item, yaitu beras 5 kg, gula pasir, minyak goreng dan mie instan.

“Menjelang lebaran kita akan bagi lagi, ini hanya sekedar menyalurkan dana zakat yang masuk di dompet masjid ini,” imbuh Sigit.

Ia berharap semoga kegiatan ramadhan kembali normal agar bisa memakmurkan dan menghidupkan masjid. Tanpa ada kegiatan di bulan ramadhan Sigit merasa ada yang hilang.

Jemaah diimbau untuk memiliki kesadaran yang tinggi dengan mematuhi aturan protokol kesehatan, bagi yang sakit tetap tinggal dirumah. (sari)