
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Satu pasien Puskesmas Margorejo Pati diketahui reaktif usai menjalani rapid test COVID-19. Orang tersebut adalah pasien yang menjalani persalinan di Puskesmas Margorejo Pati, Jawa Tengah. Akibatnya, Puskesmas Margorejo sempat tutup pada hari ini, Selasa (19/5/2020) untuk dilakukan penyemprotan sterilisasi fasilitas kesehatan.
Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Pati Suharyono membenarkan informasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa pasien tersebut diketahui reaktif usai melahirkan. Namun demikian, dia menegaskan hasil reaktif belum tentu positif corona.
“Ada yang melahirkan dirapid reaktif. Lalu (puskesmas) disemprot sehari. Besok sudah buka dan beroperasi seperti bisa,” kaya Suharyono, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa (19/5/2020) malam.
Sekretaris Gugas COVID-19 Pati juga menjelaskan bahwa petugas yang merawat pasien tersebut juga diwajibkan menjalani rapid tes. Meskipun demikian, menurut dia, seringkali orang yang reaktif saat rapid tes, hasilnya negatif setelah menjalani swab tes. Kini, baik pasien dan petugas Puskesmas Margorejo Pati itu masih menunggu hasil swab test dari rumah sakit. Belum ada informasi apakah pasien dan petugas itu menjalani karantina atau tidak.
Sebagaimana diketahui, Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona. Rapid test antibodi akan mendeteksi apakah ada antibodi dalam sampel darah yang diperiksa.
Hasil reaktif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang non reaktif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.
Meski demikian, antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang menyebabkan Covid-19 atau SARS-CoV-2. Untuk itu dibutuhkan tes lanjutan yaitu swab test untuk memastikan apakah benar terdapat infeksi SARS-CoV-2.
Sesuai prosedur, orang yang sudah menjalani swab test harus diisolasi selama paling tidak 14 hari.(hsn)