
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Paparan virus corona di Kabupaten Pati, Jawa Tengah cukup tinggi meskipun Bumi Minatani tak lagi berzona merah.
Selain angka kematian yang memprihatinkan, Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Soewondo Pati kini dipenuhi pasien Covid-19. Belakangan, virus SARS CoV-2 juga menyebar di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
RSUD RAA Soewondo Pati terpaksa memasang tenda darurat di pelataran depan IGD. Pasalnya, ruang IGD sudah penuh diisi pasien Covid-19. Tenda tersebut didirikan untuk mengantisipasi pasien darurat pada momen Natal dan Tahun Baru.
“Itu kalau ada kecelakaan dilayani di situ karena IGD dipakai untuk pelayanan Covid-19 supaya tidak tertular,” kata Bupati Pati Haryanto melalui pesan singkat, Jumat (25/12/2020) pagi.
Berdasarkan pantauan 5NEWS.CO.ID, sejak November lalu, beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) dari sejumlah instansi dirawat setelah terkonfirmasi positif Covid-19.
Hingga minggu terakhir bulan Desember, sejumlah kantor pemerintah sempat ditutup sementara dan disterilisasi setelah pegawainya diketahui positif corona.
“Dari hasil tes minggu lalu saja, diketahui 15 ASN positif corona. Sampai saat ini, jumlah yang terpapar sekitar 16 orang di lingkungan kami,” ungkap Kabid Pengelolaan dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan(P3KP) DKP Pati, J. Harnoko pada pertengahan bulan November lalu.
Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Pati dikabarkan sempat terpapar Covid-19 pada awal bulan Desember. Saat dihubungi, salah seorang anggota dewan yang enggan disebut namanya membenarkan bahwa dirinya memang positif Covid-19.
Namun demikian, ia menyebut hasil swab test terakhir telah menunjukkan hasil negatif. Sebuah kantor layanan publik vertikal di Pati juga terpaksa dilockdown sementara setelah pegawainya terkonfirmasi positif corona.
“Sudah negatif kok,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (3/12) lalu.
Pada tanggal 22 Desember 2020, website Pati Tanggap Covid-19 melaporkan sebanyak 197 pasien corona meninggal dunia. Dua hari berikutnya, yaitu pada 24 Desember 2020, situs yang sama mencatat angka 213 kematian.
Artinya, dalam dua hari terjadi 16 kematian atau 8 orang meninggal dunia setiap hari akibat virus corona.(hsn)