
Jakarta, 5NEWS.CO.ID– Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Paus Fransiskus menunjuk seorang perempuan untuk mengisi posisi senior di Sinode Para Uskup untuk pertama kalinya.
Suster Nathalie Becquart, yang berasal dari Prancis, akan memiliki hak suara di badan tersebut, yang bertugas sebagai penasihat Paus dan bisa turut memperdebatkan beberapa masalah paling kontroversial di Gereja Katolik Roma.
Suster Becquart, yang diangkat sebagai wakil sekretaris Sinode, telah bekerja dengan badan itu sebagai konsultan sejak 2019. Sekretaris Jenderal Badan itu, Kardinal Mario Grech, mengatakan penunjukan itu menunjukkan bahwa “sebuah pintu telah terbuka”.
Dia mencatat bahwa keputusan tersebut mencerminkan keinginan Paus “untuk partisipasi yang lebih besar dari kelompok perempuan dalam proses penegasan dan pengambilan keputusan di gereja”.
John McManus Wartawan BBC mengatakan ”langkah tersebut bukanlah jalan bagi para perempuan untuk ditahbiskan sebagai imam, meskipun beberapa penentang mungkin menganggapnya sebagai langkah lebih jauh ke arah itu”.
Luis Marín de San Martín, seorang dari Spanyol, juga diangkat sebagai wakil sekretaris sinode yang baru. Dalam beberapa tahun terakhir, Sinode Para Uskup telah memperdebatkan topik terkait doktrin agama, termasuk perlakuan terhadap orang Katolik yang bercerai dan menikah.
Berita itu muncul kurang dari sebulan setelah Paus Fransiskus secara resmi mengubah aturan di Gereja yang mengizinkan perempuan menyelenggarakan komuni dan melayani di altar, meskipun dekrit tersebut menekankan bahwa imam yang ditahbiskan hanya akan tetap terbuka untuk laki-laki saja.
Tahun lalu, Paus menunjuk enam perempuan menjadi anggota dewan, yang mengawasi keuangan Vatikan. Sedang dalam agama Islam kesamaan hak di lingkungan keagamaan dan tablig keagamaan adalah sama. seorang wanita boleh berdiri diatas mimbar dan menyampaikan ajaran-ajaran agama dengan benar. (AHA)