Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Pati Batal Digelar

SMP 3 Pati
Kepala Sekolah SMP 3 Pati Rukayah saat berbicara dalam acara penyerahan rapor semester gasal, Sabtu (19/12/2020). Foto Dok. 5NEWS.CO.ID

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Meskipun bukan lagi tergolong zona merah, rencana uji coba sekolah tatap muka di Pati dibatalkan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati menyatakan rencana uji coba belajar tatap muka diundur sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Disdikbud Pati juga menegaskan bahwa pembelajaran pada semester genap akan dilaksanakan secara daring.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati melalui Sekretaris Saryono, menyatakan bahwa sekolah tatap muka pada semester genap mendatang belum bisa dilaksanakan. Hal tersebut, kata dia, berkaitan dengan antisipasi peningkatan penyebaran Covid-19 di daerah.

“Berdasarkan (surat) edaran Gubernur Jateng dan Ketua Gugus Covid-19 Kabupaten Pati, sekolah belum boleh tatap muka sampai menunggu surat berikutnya,” kata Saryono saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (1/1/2021) siang.

Menurut Saryono, Kepala Dinas Pendidikan Pati telah menerbitkan surat edaran kepada sekolah untuk menunda rencana uji coba belajar tatap muka. Dalam surat edaran bernomor 420/17004 tersebut, Disdikbud Pati menyampaikan tiga poin, yaitu:

  1. Pembelajaran tatap muka pada PAUD, SD, SMP dan DIKMAS ditunda sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
  2. Kegiatan Belajar dan Mengajar untuk semester genap Tahun Pelajaran 2020/2021 yang dimulai tanggal 4 Januari 2021 dilaksanakan secara daring.
  3. Mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh dan mengembangkan metode yang inovatif, kreatif, menantang, menyenangkan serta memberikan umpan balik kepada peserta didik.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pati menunjuk dua sekolah, yakni SMP 3 dan 5 untuk menyimulasikan sistem pembelajaran tatap muka. Meskipun demikian, sekolah daring yang diberlakukan sejak pandemi Covid-19 tetap berjalan.

Wakil Kepala Sekolah SMP 3 Pati Suripto, mengungkapkan bahwa simulasi pembelajaran tatap muka (tapka) sudah dimulai pada hari Kamis (17/12) lalu. Simulasi tersebut ditujukan untuk memberi panduan kepada guru dan siswa terkait kebiasaan baru di masa pandemik.

Rencananya, sekolah tapka akan mulai diuji coba dengan menerapkan prokol kesehatan yang ketat, yaitu wajib memakai masker dan membawa masker cadangan, membawa handsanitizer, membawa makanan bekal dari rumah dan harus diantar jemput orang tua.

Selain itu, sekolah juga menyediakan sejumlah bilik sterilisasi dan tempat cuci tangan di depan kelas. Setiap guru dan siswa yang baru datang diwajibkan melewati bilik-bilik tersebut dan wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk kelas.

Menurut Ripto, sekolah juga akan menerapkan sistem on/off, maksudnya setiap hari hanya setengah dari jumlah siswa di setiap kelas yang masuk sekolah. Bagi siswa yang tidak mendapat giliran masuk sekolah tetap disediakan kelas daring. Jam sekolah juga dipadatkan menjadi sekitar 3 jam setiap harinya.

Waktu belajar dijadwalkan dari hari Senin sampai Kamis dari pukul 08.00 – 11.00 WIB. Bagi orang tua yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti sekolah tapka, SMP 3 tetap meyediakan kelas daring agar siswa tetap dapat mengikuti pelajaran.(hsn)