
Washington, 5NEWS.CO.ID, – Belakangan ini hubungan AS dengan China kian memanas, ditambah Trump telah mengisyaratkan pemutusan hubungan ekonomi dengan China.
Trump mengaku kecewa karena China gagal menahan pandemi dan berimplikasi pada perjanjian damai dagang yang dibuat Januari 2020.
“Saya membuat kesepakatan perdagangan yang hebat dan sekarang saya bisa katakan, saya tak merasakan hal yang sama. Tinta sudah mengering dan wabah (COVID-19) datang. Rasanya jadi tak sama buat saya,” kata Trump dikutip dari Reuter Kamis (14/5/2020) kemarin.
Selain itu ia juga berujar bahwa dirinya bisa banyak melakukan banyak hal untuk menghukum China termasuk memutus hubungan yang telah dijalin.
Pernyataan Trump tersebut mengundang banyak kritik dari orang-orang dekat Xi Jinping. Salah satunya pemimpin redaksi tabloid Global Times Hu Xijin yang terafiliasi dengan pemerintah China mengolok Trump dengan pernyataannya itu.
“Presiden ini pernah menyarankan pasien COVID-19 untuk menyuntikan disinfektan. Ingat ini dan kamu tidak akan terkejut ketika dia mengatakan dia bisa memutus seluruh hubungan dengan China,” tulis Hu di akun twitternya.
Diketahui sejak 2018 lalu As dan China terjebak dalam perang dagang. Ketegangan ini terkait tarif masuk barang kedua negara.
Pada tahun 2019 perang dagang keduamya berdampak pada ekonomi global. Beberapa negara yang ekonominya tergantung pada ekspor-impor mengalami penurunan ekonomi cukup signifikan. Dan pada akhirnya pada awal 2020 dibuatlah perjanjian dagang.
Namun perjanjian tersebut terhalang oleh datangnya wabah virus corona yang berdampak di seluruh dunia. Wuhan adalah tempat pertama menyebarnya COVID-19. Trump menyalahkan China dan ia meminta investigasi atas asal usul virus tersebut. (sari)