
Bekasi, 5NEWS.CO.ID- Jebolnya tanggul sungai Citarum yang terjadi pada Sabtu (20/02/21) malam lalu, telah mengakibatkan 9 desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi terdampak banjir.
Sebanyak 1.500 pengungsi akibat tanggul yang jebol tersebut belum dievakuasi. Sembilan desa yang terkena yaitu Desa Sumberurip, Desa Karangharja, Desa Sumbereja, Desa Karangpatri, Desa Karanghaur, Desa Bantarsari, Desa Sumbersari dan Desa Bantar Jaya.
Menurut Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja menyampaikan terdapat 10 ribu jiwa yang terdampak dan 8.000 jiwa telah dilakukan evakuasi. Sebagian warga memilih bertahan untuk menjaga harga bendanya.
Namun demikian, Eka menyebut bahwa pihaknya telah memberikan bantuan logistik terhadap warga yang memilih bertahan di rumah yang rata-rata laki-laki, sedangkan perempuan dan anak-anak telah dilakukan evakuasi ke posko pengungsian.
“Alhamdulillah berkat bantuan TNI/Polri dan para relawan, penyaluran bantuan lebih lancar dengan menggunakan mobil besar dan menggunakan perahu karet,” ujar Eka.
Pemkab Bekasi, akunya fokus terhadap penyelamatan masyarakat yang terdampak banjir dengan melakukan evakuasi dan mencukupi kebutuhan pokok warga dan hingga saat ini telah disiapkan sembilan dapur umum di lokasi pengungsian.
“Untuk perbaikan tanggul, kita menunggu air surut dan akan kita upayakan membuat tanggul secara permanen yang lebih kuat,” pungkasnya.
Sementara itu, pada Senin (22/02/21) siang, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman saat melakukan peninjauan ke lokasi bencana, menyatakan bahwa jika nanti airnya telah surut, pihaknya baru akan melakukan langkah-langkah selanjutnya dan akan melaporkan terkait tanggul ini kepada Kementerian PUPR.
“Ya, nanti akan dilakukan langkah-langkah, Tadi sudah dapat petunjuk BNPB untuk bagaimana mengurangi minimal jebolnya air ke arah Desa Suberurip,” tambahnya. (wan)