Tanggapan Beberapa Anggota DPR RI Terkait Kritikan Keras Najwa Shihab

sosok Najwa Shihab yang sempat menyindir Dewan Perwakilan Rakyat beberapa waktu lalu

Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Beberapa hari yang lalu presenter Najwa Shihab melontarkan kritikan keras terhadap kinerja Tuan dan Puan DPR RI. Tidak sedikit para anggota tersebut  merasa gerah dan menanggapi kritikan dari Najwa.

Menurut Komisi III Anggota DPR yang juga tergabung di Satgas COVID-19, Habiburokhman kritikan Najwa yang ditujukan pada anggota DPR RI merupakan balas dendam atas apa yang pernah ia sampaikan pada KPK tentang keterkaitan Najwa dengan SEKOLAHMU yang menjadi satu dari 7 mitra Kartu Pra Kerja. 

“Saya jadi kawatir ini merupakan serangan balik atas sikap keras kami Terhadap Kartu Pra Kerja. Selain saya yang bicara keras, Tery (Arteri) Dahlan juga bicara keras saat raker tersebut,” jelas Habiburokhman, Senin (4/5/2020) lalu.

Pada akun twitternya, Habiburokhman menjawab tentang mengimpor jamu ilegal.

“Tidak benar kami mengimpor obat herbal dari China,” tulisnya.

Sementara Anggota Komisi VI, Andre Rosiade juga beranggapan sama tentang keterkaitan Najwa dengan SEKOLAHMU. Ia mengatakan keuntungan dari SEKOLAHMU bisa dipakai untuk membantu masyarakat, andai itu benar.

Anggota Komisi III DPR, Arteri Dahlan meminta kepada Najwa untuk meminta maaf. Ia menilai Najwa berkesan menfitnah dan banyak hal yang disampaikannya cenderung tidak benar dan provokatif.

Sedangkan anggota DPR RI lainnya, Arsul Sani mengatakan harusnya publik figur seperti Najwa Shihab  mengedepankan klarifikasi kepada anggota DPR.

“Ini menandakan Najwa yang sarjana hukum tidak mengerti kewajiban DPR baik menurut konstitusi maupun UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,” jelas Arsul Sani, Senin (4/5) lalu.

Ia juga menjawab tentang anggota DPR RI yang mengenakan APD saat berkunjung ke RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran guna menyerahkan bantuan.

“Karena kunjungan sampai ke area dimana semua orang harus pakai APD, maka sekitar 15 anggota Satgas yang ikut pakai APD ketika berangkat dari DPR,” ulas Arsul.

“Lalu tidak pantasnya dimana kalau hanya 15 dipakai sendiri sementara ribuan APD disumbangkan,” tambahnya. (sari).