Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Piala Super Eropa tahun ini mempertemukan sesama klub liga premier Inggris, Liverpool vs Chelsea. The Reds Liverpool menjuarai Liga Champions Eropa musim 2018 – 2019. Sementara rivalnya The Blues Chelsea menjadi kampiun di Liga UEFA di musim yang sama.
Bagi keduanya laga nanti adalah pertemuan yang ke 172 diberbagai ajang. Statistik menunjukkan The Reds menang 72 kali sementara The Blues 59 menang, sedangkan 41 sisanya imbang.
Liverpool memulai start bagus di pembukaan EPĹ dengan melumat Norwich City 4 – 1. Sementara hasil minor diraih Chelsea kala bertamu ke markas MU dengan skor 4 – 0. Tentu saja hasil itu menjadi pukulan telak dan menyesakkan bagi sang manajer anyar Frank Lampard, yang sempat menjadi ikon Stamford Bridge sebagai pemain saat itu.
Tapi itu semua bukan merupakan jaminan bagi anak asuh Juergen Klopp untuk meraih ambisi tertinggi dalam bentrok kali ini.
Seperti dilansir website resmi klub, Liverpool dipastikan tanpa Alisson Becker. Penjaga gawang berpaspor Brasil tersebut harus menepi beberapa minggu akibat cedera betis yang ia dapatkan saat bersua Norwich City di laga pembuka EPL musim 2019 – 2020. Ia ditarik keluar dimenit ke 39.
Di lain pihak manajer Chelsea Frank Lampard berjanji akan merotasi para pemainnya. Hal itu harus dilakukan mengingat hasil sangat negatif yang didapat saat berkunjung ke Old Trafford hari minggu kemarin.
Partai puncak Piala Super Eropa bakal digelar di Stadion Vodafone Park Istanbul Turki pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis dinihari (15/8/19) pukul 02.00 wib. RCTI sebagai pemegang hak siar akan menayangkan secara live partai ini.
Sejarah baru didesain untuk laga kali ini dengan menunjuk wasit perempuan. Stephanie Frappart didaulat menjadi sang pengadil lapangan hijau.
Seperti dilansir UEFA.com, wasit dalam pertandingan kali ini adalah Stephanie Frappart. Wanita asal Perancis ini akan didampingi asisten wasit yang juga merupakan kompatriotnya, Manuela Nicolosi dan Michelle O’Neill.
Ketiganya telah memimpin partai final Piala Dunia Sepakbola Wanita antara Belanda melawan Amerika Serikat Juni lalu. Stephanie Frappart sendiri pernah memimpin pertandingan Liga Perancis musim lalu.
“Saya pikir tak banyak perbedaan karena sepakbola setara (laki-laki dan perempuan). Hanya tim bermain secara berbeda, tapi sebagai pria atau wanita, kita tak bisa menjadi wasit di laga yang sama antara perempuan dan laki – laki. Jadi bagi saya setara, karena jadi wasit sama saja”, kata Stephanie Frappart.
Ia juga menambahkan,”Peraturannya sama, jadi saya juga akan melakukannya seperti di liga perempuan”, pungkasnya.
Di lain pihak manajer The Reds Juergen Klopp menyambut baik sejarah baru ini. Dia akan menampilkan wajah terbaiknya untuk momen besejarah tersebut.
Pria berpaspor Jerman ini mengatakan,”Saya pikir sudah saatnya. Bibiana Steinhaus di Jerman telah melakukannya, dan saya sangat senang kami bisa menjadi bagian dari momen bersejarah”, ujar Klopp seperti dikutip dari website resmi UEFA.
Klopp juga menambahkan bahwa,”Jika memungkinkan saya akan menunjukkan wajah terbaik saya, kalau tidak ibu saya akan marah. Ini yang pertama, spesial, tapi saya harap ini bukan yang terakhir kalinya”. (h@n)