
Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Menteri Keuangan Sri Mulyani merasa jengkel karena masih ada praktik korupsi disekitar lingkungan Kemenkeu yang dilakukan oleh Kepala KPP.
“Birokrasi relatif bersih. Tapi lihat masih ada beberapa fail yang gagal. Di KPP masih terjadi korupsi. Ada yang sifatnya petugas pemeriksa hanya main-main, atau yang lebih serius kepala kantornya menjadi ketua mafia,” ungkap Sri Mulyani.
“Kami punya dua, itu ekstrem dan saya jengkel betul soal korupsi. Biasanya kalau sudah jengkel saya bisa keras, suruh pecat saja,” lanjutnya.
Menanggapi pernyataan dari Menkeu, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menyarankan, untuk merombak birokrasi di KPP guna meminimalisir pegawai pajak melakukan praktik curang. Dan juga menempatkan pegawai yang memiliki reputasi baik didalam birokrasi.
“Jadi kalau Menkeu sudah punya peta siapa-siapa orang yang masuk dalam kategori merah, kuning dan hijau, maka tentu saja orang yang diduga bermasalah tersebut tidak tepat menjabat posisi yang strategis. Kecuali rekam jejak mereka cukup clear,” jelas Febri, Gedung Merah Putih KPK, Rabu (3/12).
Disamping itu Febri juga menawarkan kerjasama untuk menangani kasus korupsi perpajakan, mengingat lembaga pelayanan pajak tersebut merupakan kontribusi yang menentukan penerimaan negara.
“Jadi kita membutuhkan orang-orang yang bekerja untuk bangsa secara utuh dan tidak mementingkan kepentingan pribadi dengan menerima suap atau gratifikasi,” imbuhnya. (end)