
Pati, 5NEWS.CO.ID,- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Kabupaten Pati meminta perhatian Ganjar Pranowo untuk menindak lanjuti persoalan proyek trotoar. LBH Ansor Pati menduga terjadi kelalaian akibat lemahnya pengawasan dalam proses pengerjaan proyek tersebut. Selain tak selesai tepat waktu, LBH Ansor juga menilai kualitas pekerjaan proyek perbaikan trotoar dan drainase itu tidak sesuai standar.
Sekretaris LBH Ansor Pati, Lukman Hakim menyatakan pihaknya berharap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo turun tangan dan menuntaskan masalah ini. Menurut Lukman, pengguna jasa diduga menggunakan material yang tidak sesuai spesifikasi sehingga mutu pekerjaan di bawah standar kontrak.
“Paket pembangunan drainase dan trotoar Jalan Pemuda, paket drainase dan trotoar Jalan Sudirman dan paket drainase dan trotoar Thamrin diduga menggunakan material yang tidak sesuai spesifikasi teknis yang diminta sehingga ditemukan mutu pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis,” ungkap Lukman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/1/2021) siang.
Lukman mempertanyakan proses pekerjaan drainase dan trotoar yang tidak selesai hingga akhir tahun anggaran 2020. Menurutnya, pembayaran pekerjaan yang diselesaikan setelah usai tahun anggaran itu bertentangan dengan aturan keuangan negara.
“Yang kami pertanyakan, bagaimana mekanisme pembayaran APBD yang melewati tahun anggaran? Apakah mekanisme pembayaran yang melampui tahun anggaran sudah sesuai dengan aturan keuangan negara?” ujarnya.
Sekaitan dengan masalah ini, LBH Ansor Pati menilai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) telah gagal dalam melaksanakan tugas. Hal itu dapat dibuktikan melalui pekerjaan pembangunan drainase dan trotoar yang tidak selesai tepat waktu. Selain itu, pihak LBH Ansor menyayangkan sikap PPK yang hanya mengandalkan denda sebesar 1 per mil.
“Padahal kerugian masyarakat atas tidak berfungsinya konstruksi itu lebih besar,” kata Lukman.
LBH Ansor juga mempertanyakan sanksi atas kelalaian dan wanprestasi pihak penyedia jasa. LBH Ansor juga berharap ada tindakan apabila di kemudian hari terbukti bahwa terjadi kelebihan bayar akibat kualitas pekerjaan di bawah spesifikasi teknis sebagaimana yang ada di dalam kontrak.
Lebih lanjut, LBH Ansor Pati berharap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mau meluangkan waktu untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tujuannya, agar bantuan keuangan yang berasal dari Pemprov Jateng tepat sasaran dan memiliki value of money bagi masyarakat Pati.
“Kami berharap sudi kiranya Bapak Gubernur mengagendakan waktu untuk ikut menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut,” pungkas Lukman. (hsn)