Singgih Ingin Jokowi Atasi Trialisme Kepemimpinan Tenis Meja

Singgih Hezelkiel (kiri), penggiat olah raga yang peduli nasib olah raga tenis meja di tanah air

JAKARTA, 5NEWS.CO.ID,- Cabor Tenis Meja tak diikutkan pada Sea Games 2019 lalu. Hal itu terkait kisruh Trialisme (tiga) Kepemimpinan yang terjadi. Bahkan nanti, pingpong terancam dan telah dicoret pada ajang PON 2020 di Papua.

Kemelut kepengurusan pada induk olahraga tersebut, telah berjalan 7 tahun 8 bulan. Tentu saja sistem pembibitan dan pengembangan atlet menjadi mati. Hingga kini belum ada satu kesepakatan pun yang berhasil menyatukannya.

Kenyataan itu membuat Singgih Hezelkiel merasa prihatin. Ia pun mengirim surat terbuka pada Presiden Joko Widodo untuk membekukan kepengurusan yang sekarang.

“Ironis Tenis Meja tidak dipertandingkan di PON dan Sea Games, itu karena memang ulah dari ego-ego daripada yang notabene pengin jadi pemimpin semua,” ujar mantan Direktur Liga Tenis Meja Utama (PTMSI) periode 2019-2021.

Dirinya berharap respon cepat dari Presiden Jokowi untuk turun tangan mendamaikan pihak-pihak yang bertikai demi mewujudkan satu bendera PTMSI.

“Pemerintah yang ambil alih. Tapi dari Saya pribadi, Saya malah memfasilitasi dari tiga Ketua itu dari Ketua PB, PP itu untuk bergabung. Kita adakan Munas,” terangnya dalam Konferensi Pers di Wisma Intra Asia, Jakarta Selatan, Jum’at (31/1/20). (h@n)