Setahun Pandemi Covid-19, Peternak Kelinci Wonosobo Naik 2 Kali Lipat

PETERNAK KELINCI WONOSOBO
Abdul Arif menunjukkan kelinci hasil pembiakan di Istana Kelinci, Wonosobo, Selasa (13/3/2021). Foto istimewa

Wonosobo, 5NEWS.CO.ID,- Pandemi covid-19 berdampak negatif pada perekonomi masyarakat Wonosobo. Banyak kegiatan ekonomi melambat akibat wabah yang berkepanjangan. Uniknya, jumlah peternak kelinci justru meningkat.

Abdul Arif, pemilik “Istana Kelinci” menyebut ada penambahan jumlah anggota di grup WA dan grup Facebook peternak kelinci Wonosobo. Menurut Arif, peternak kelinci meningkat karena selain modalnya tidak banyak, kelinci juga cepat berkembang biak.

“Dulu 2000-an peternak, sekarang sampai 4000-5000 an anggota peternak kelinci,” kata Arif kepada 5NEWS.CO.ID, Selasa (16/3/2021).

“Perkembangbiakannya cepat. Hamil 1 bulan, lahir rata-rata 8. Ya, dari 8 kita target hidup 5 saja sudah bagus. Jadi, balik modalnya juga cepat,” ungkapnya.

Arif sendiri menjual calon bibit, siapan dan calon indukan. Dari umur 4-5 bulan dan untuk indukan 6 bulan. Dengan harga kelinci betina sesuai umur bulan, 1 bulan 100 ribu, 2 bulan 200 ribu, 3 bulan 300 ribu. Untuk jantan, harga lebih mahal lagi karena jadi breeder mengawini betinanya.

“Kalau bagus banget, bisa 1 juta, dilihat dari postur, kulit, dan DNA bapaknya,” tuturnya.

Selain ada yang membeli untuk dijadikan binatang peliharaan, kelinci banyak dijual untuk daging ke sate, fillet, karkas, abon. Arif sendiri juga membuka warung sate kelinci yang cukup diminati pembeli.

Arif menyebut, tak hanya dikonsumsi lokal, sebagian kelinci diekspor ke Filipina dan Pakistan. Arif juga menyuplai kelinci beberapa instansi pemerintah, dinas peternakan Kalimantan untuk bantuan ke peternak.(muh)