
Papua, 5News.CO.ID, -Mengingat peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena, membuat sejumlah guru yang mengungsi di Jayapura enggan kembali ke Wamena. Mereka berasal dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Hal ini mereka sampaikan setelah bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Papua.
Alasan mereka masih enggan untuk kembali karena masih trauma dengan peristiawa kerusuha yang memakan korban sebanyak 33 jiwa serta ratusan rumah dan ruko hangus terbakar, juga gedung pemerintahan ikut terbakar pula.
Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Papua Elias Wonda membenarkan bahwa pekan lalu, para guru pengungsian dari Wamena menemuiya ditempat kerjanya.
“Sejumlah guru memilih bertahan untuk tetap bertahan di Jayapura, khususnya di tempat pengungsian. Mereka belum bisa melupakan teror yang dihadapi pada saat itu,” kata Elias Wonda, Senin pagi, (7/10/2019).
“Minggu lalu ada perwakilan beberapa guru SMK/SMA dari Wamena mengungsi ke Jayapura, bertemu dengan saya dan mengaku masih trauma, sehingga belum bisa untuk kembali ketempat tugasnya,” jelas Elias.
Dari kejadian itu Elias memastikan para guru ini ingin kembali ke Wamena, hanya saja mereka butuh waktu untuk menyembuhkan trauma akibat kerusuhan tersebut.
Saat ini aktivitas pelayanan pendidikan Wamena, Kabupaten Jayawijaya berangsur-angsur pulih. Sebagian murid-murid SD, SMP dan SMA di Wamena sudah mengikuti proses belajar mengajar. (DBS/end)