Sebanyak 81 Kantong Darah Di Blitar Terpapar Penyakit Menular

Blitar, 5NEWS.CO.ID,- Puluhan kantong  darah yang ada di unit PMI Blitar terkontaminasi  penyakit menular. Sebanyak 81 kantong terdeteksi empat penyakit menular. Seperti Hepatitis B, Hepatitis C, penyakit kelamin dan HIV. Untuk penyakit Hepatitis B terdeteksi ada 38 kantong, Hepatitis C ada 7 kantong,penyakit  kelamin sifilis 21 kantong dan untuk HIV sendiri ada 15 kantong.

“Setiap bulan kami merekap hasil tes laboratorium pada darah pendonor. Dan setiap bulan  ditemukan ada darah yang terpapar penyakit menular. Jadi sebanyak 81 kantong  darah itu selama tujuh bulan terakhir di tahun ini”, kata Bambang Wahyudianto Sekretaris  PMI Blitar,kemarin, Jumat 13/9/2019.

“Jumlah itu merupakan rekapitulasi  data sejak Januari hingga Juli 2019,” tambah Bambang.

Darah yang terpapar penyakit menular ini dipisahkan. Dan selanjutnya akan dikirim ke pihak rekanan di Surabaya untuk dimusnahkan.

Bambang menerangkan ,”Kalau dulu kami bekerjasama dengan rumah sakit yang didaerah untuk pemakain bersama insenator. Alat  yang digunakan untuk memusnahkan limbah medis. Sekarang ada peraturan baru, rumah sakit tidak boleh menerima titipan limbah medis dari luar untuk di musnahkan pakai alat mereka. Makanya kami  kerjasama dengan  pihak ketiga”.

Sebelum diambil darahnya, para pendonor terlebih dahulu melalui beberapa tahapan. Diantaranya diperiksa tekanan darah, berat badan dan mengisi inform consern. Pada tahapan ini pendonor harus jujur mengisi penyakit yang di derita, baik yang bersifat menular ataupun tidak. Di tahap ini banyak pendonor yang tidak jujur.

Ketika darah sudah diambil atau disadap baru bisa dideteksi  jika darah terpapar penyakit.  Data pendonor yang darahnya terpapar penyakit menular  akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan. Selanjutnya Dinas Kesehatan akan melakukan upaya konseling dan upaya penanganan  kesehatan lebig lanjut.

“Karena pendonor ini sifatnya sukarela, jadi  kami tidak memakai istilah black list. Kalau pendonor tercatat penyakit menular ,terus dia mau donor lagi ya kami tensi dan kami timbang dulu beratnya. Baru kami tanyakan perkembangan kesehatannya”, terang Bambang. (DBS/end)