Sampah Membludak 100%, TPA Wonorejo Kewalahan

Sampah Membludak 100%, TPA Wonorejo Kewalahan
Gunungan sampah di TPA Wonorejo, Wonosobo, Jawa Tengah longsor menimbun bangunan di bawahnya. Foto Dok. 5NEWS.CO.ID

Wonosobo, 5NEWS.CO.ID,- Sampah jadi masalah besar Wonosobo saat ini yang belum terselesaikan. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wonorejo yang menjadi halte terakhir sampah di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, sampai kewalahan. Sejak 2018, sampah yang masuk sudah melebihi batas tampung hingga dan membuat petugas kerepotan.

Sampah yang masuk ke TPA Wonorejo meningkat drastis sejak Pemdes menganggarkan Dana Desa untuk membeli mobil bak sampah. Sekarang tiap desa langsung mengirimkan sampah yang belum diolah ke TPA Wonorejo.

“Kenaikannya sampai 100%,” kata Riksa Mujahidin, petugas timbangan TPA Wonorejo, Selasa (16/2/2021).

Riksa menuturkan, dari tadinya sampah yang masuk ke TPA hanya 40 ton per hari. Namun kini, dalam satu hari sampah yang masuk bisa mencapai 80 ton per hari.

“Satu Minggu terakhir ini 103 ton sampah hanya dari desa saja. Sabtu dan Minggu malah bisa sampai 150 ton sampahnya,” tambahnya.

Akibat sampah yang membludak dan melebihi kapasitas, pada tanggal 1 Januari 2021 lalu, gundukan sampah yang menggunung longsor dihantam hujan deras dan menimbun bangunan pemilahan sampah di bawahnya. Meskipun tak menimbulkan korban jiwa, tapi mesin pemilah sampah dan diesel tertimbun sampah.

Pantauan 5NEWS.CO.ID, gunungan sampah yang berada di atas kolam pengolahan lindi juga sangat kritis. Dinding batu yang menahannya sudah melengkung tak kuat menahan beban, dan jalam aspalnya sudah retak-retak membahayakan.

“Memang menunggu waktu saja longsornya,” aku Riksa.

Lukmanto, petugas harian pencatatan aset TPA Wonorejo menyebut, volume sampah meningkat paling tinggi saat muncul Perda larangan membuang sampah ke sungai. Sejak itu desa berbondong-bindong membuang sampah ke TPA Wonorejo.

Lukmanto mengeluhkan, mestinya dari desa sampah dipilah dan diproses dulu, baru dikirim ke TPA.  “Kalau semua ke sini tanpa diproses dulu sampahnya, ya enggak menyelesaikann masalah, tapi mindah masalah dari desa ke sini,” katanya.(muh)

1 KOMENTAR