Rumah Sakit Swasta ‘Pulangkan Paksa’ Pasien, Masalah BPJS atau Akreditasi?

Rumah Sakit Swasta ‘Pulangkan Paksa’ Pasien, Masalah BPJS atau Akreditasi?

Pati, 5NEWS.CO.ID,- Sejumlah warga mengeluhkan perlakuan rumah sakit swasta di Kabupaten Pati, Jawa Tengah lantaran ‘dipaksa’ pulang oleh dokter. Kebetulan para pasien tersebut berobat dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS.

Warga menilai ‘memaksa pulang’ sebelum masalah kesehatan pasien sembuh sangat merugikan. Seorang pasien bahkan meninggal dunia selang satu jam setibanya di rumah.

Faris Zainal Abidin (41) warga Kauman, Pati, menceritakan ibunya di rawat di rumah sakit Keluarga Sehat Pati sejak Senin tanggal 4 Mei 2020 dengan menggunakan BPJS. Dari hasil diagnosa, pasien tersebut dinyatakan menderita stroke hingga harus menjalani rawat inap selama lima hari. Pada hari Jumat tanggal 8 Mei 2020 sore, dokter yang bertugas mengatakan pasien harus pulang karena telah melewati masa kritis.

“Saya sempat menyanggah saran dokter dan mendatangi perawat. Ibu saya dalam kondisi tidak sadar dan masih memerlukan selang untuk makan dan minum,” kata Faris saat ditemui 5NEWS.CO.ID di rumahnya, Selasa (12/5/2020).

Namun, menurutnya, pihak rumah sakit tetap bersikeras ‘memulangkan’ pasien. Akibatnya, pasien tersebut meninggal dunia selang satu jam setelah tiba di rumah.

“Ibu saya meninggal dunia sekitar satu jam setelah pulang dari rumah sakit,” ujar dia.

Senada, Suminto (49) warga Desa Tayu Wetan, Kec. Tayu juga mengeluhkan hal yang sama. Mursini (64), salah seorang keluarganya juga sempat dirawat Rumah Sakit Islam Pati. Selang lima hari kemudian, pihak rumah sakit menyatakan pasien penderita diabetes tersebut harus pulang meskipun kesehatannya belum banyak mengalami kemajuan.

“Kami menggunakan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Pihak rumah sakit bilang tidak bertanggung jawab atas biaya pasien setelah lima hari,” kata Suminto.

Di lain pihak, RS Keluarga Sehat menyatakan tidak menerapkan pembatasan waktu perawatan pasien. Rumah sakit itu juga mengklaim telah menerapkan prosedur penangan pasien sesuai standar.

“Kami tindak lanjuti secara serius setiap aduan yang disampaikan. Dalam hal ini, kami juga telah melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien dan menyampaikan bela sungkawa,” tutur Duty Manager RS Keluarga Sehat melalui percakapan telepon, Rabu (13/5) siang.

Terkait keputusan memulangkan pasien, pihak rumah sakit menyatakan akan melakukan kontak langsung dengan keluarga dikarenakan adanya informasi medis yang merupakan privasi pasien.(hsn)