
Jakarta, 5NEWS.CO.ID,- Sebanyak 1.000 massa aliansi pekerja hiburan malam menggelar aksi demo di depan Balai Kota Jakarta pada Selasa (1/7/2020) kemarin. Mereka mendesak agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera membuka kembali tempat tersebut.
Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani mengatakan seharusnya dalam pekan ini sudah ada keputusan tentang kembali beroperasinya tempat hiburan, namun bila masih di ulur-ulur ia akan mengelar aksi demo lagi dengan membawa massa yang lebih besar.
Ia menjelaskan selama lima bulan para karyawan hiburan malam tidak ada penghasilan guna penuhi kebutuhan hidup. Pemprov Jakarta diminta untuk tidak mendiskriminasikan dan menganggap tempat hiburan malam menularkan virus corona.
Hana mempertanyakan jika sektor lain sudah boleh beroperasi lagi, mengapa tempat hiburan tidak. Menurutnya semua tempat berpotensi menjadi penularan virus tersebut.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparkraf) DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia menegaskan pihaknya tak bisa membuka tempat hiburan malam dalam waktu dekat ini. Sebab potensi penularan virus corona di DKI Jakarta masih terbilang sangat tinggi.
Menurutnya tempat hiburan malam dikhawatirkan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di ibu kota.
“Risiko penyebaran COVID-19 di tempat hiburan besar (karena itu masih ditutup),” kata Cucu, Selasa (1/7) kemarin.
Cucu menyarankan jika ingin dibuka kembali, sebaiknya para pelaku hiburan malam untuk bertemu langsung dengan Tim Gugus Tugas COVID-19 sebab keputusan dibuka dan tidak ada ditangan mereka.
“Keputusannya di Tim Gugus Tugas COVID-19, nanti yang menentukan tutup atau bukanya mereka. Maka yakinkan Gugus Tugas COVID-19 dengan protokol yang benar-benar aman,” ucapnya.
Terkait ancaman dari Asphija yang akan menggelar aksi demo lagi, Cucu menyatakan pihaknya akan kembali melakukan koordinasi dengan mereka. Tujuannya untuk menyakinkan, agar mereka mau bersabar dan menunggu perkembangan kasus COVID-19 di ibu kota. (sari)