Semarang , 5NEWS.CO.ID,- Massa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa di Semarang hingga saat ini masih berkumpul di depan kantor DPRD Jawa Tengah, meskipun suasana sudah tidak sepanas sebelumnya yang sempat hingga terjadi insiden perobohan pagar.
Usai Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menemui massa dan berorasi, mahasiswa meneruskan unjuk rasa dan orasi di depan pagar gedung DPRD yang roboh, Selasa (24/9/2019). Massa dengan almamater berwarna kuning juga terlihat berkeliling memunguti sampah dan memasukkannya ke plastik-plastik besar yang telah mereka siapkan sebelumnya.
Dalam aksi unjuk rasa itu Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno di minta massa untuk naik ke atas mobil orasi, mereka meminta agar ia memberikan jaminan tidak ada mahasiswa yang ditahan dalam aksi siang ini.
Abiyoso mengatakan kepada massa agar melupakan insiden pagar ambruk. Ia pun mengangguk ketika orator meminta agar agar tidak ada mahasiswa yang ditahan.
“dengan catatan bisa kembali ke kampus atau ke rumah dengan tertib”, kata Abiyoso.
Kapolrestabes juga ikut menandatangani aspirasi mahasiswa yang berisi tujuh tuntutan, sama seperti apa yang telah dilakukan oleh Gubernur Ganjar Pranowo sebelumnya.
Massa yang berasal dari berbagai Universitas yang ada di jawa tengah itu bersatu untuk melakukan aksi seperti yang telah dilakukan di sejumlah daerah-daerah lain sebelumnya, mereka membawa berbagai atribut demo seperti spanduk dan poster, mereka juga membawa replika pocong dan keranda sebagai bentuk protes terhadap UU KPK yang baru dan sejumlah revisi undang-undang.
Mereka mengawali aksi dengan berkeliling lapangan Simpang Lima Semarang. Kemudian massa bertemu di depan pintu gerbang DPRD Jawa Tengah. Mereka membawa berbagai macam atribut seperti spanduk besar yang di bentangkan di depan gerbang. Orator juga sempat menyuarakan agar tidak terpancing provokasi. (mra)
