Jepara, 5NEWS.CO.ID, – Di Jawa Tengah, sebanyak 1.319 desa, di 287 Kecamatan, di 31 kabupaten/kota mengalami kekeringan selama musim kemarau 2019.
“Sebanyak 545.851 keluarga yang terdiri atas 2.056.287 orang di wilayah tersebut sudah menghadapi dampak kekeringan,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng Sudaryanto, Senin (22/07/2019).
Menurut Sudaryanto, ada empat kabupaten di Jateng yang mengalami kekeringan cukup parah.
“Kabupaten Boyolali, Temanggung, Klaten, dan Pati meminta bantuan air bersih karena sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya,” katanya.
Sementara itu di Kabupaten Jepara, ada tiga desa yang mengalami kesulitan air bersih. Yakni Raguklampitan Kecamatan Batealit, Blimbingrejo Kecamatan Nalumsari dan Plajan Kecamatan Pakisaji.
“Ketiga desa tersebut sudah laporan dan kami lakukan drooping air,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto kepada 5news.co.id.
Puncak kekeringan diprediksi terjadi pada Agustus mendatang. Namun, ia memastikan ketersediaan drooping air masih cukup.
Seperti yang dilakukan Senin kemarin, BPBD Kabupaten Jepara, mendistribusikan bantuan air bersih ke dua Desa yang terdampak kekeringan,
“Desa Raguklampitan Kecamatan Batealit sebanyak 10.000 liter. Dan Desa Blimbingrejo Kecamatan Nalumsari sebanyak 5.000 Liter,” tulis lama resmi facebook BPBD Jepara. (mas)