Jakarta, 5NEWS.CO.ID, – Cuaca dingin yang diraskan masyarakat saat ini belumlah seberapa, sebab puncaknya akan dialami pada bulan Agustus hingga September.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Analisis Variablitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Indra Gustari, Seperti diberitakan laman Kompas,
Kamis (18/7/2019).
“Meski begitu, suhu dingin ini akan mencapai puncaknya pada Bulan Agustus,” katanya.
Banyak orang yang mengeluhkan suhu saat ini lebih dingin dibanding biasanya, padahal katanya ini fenomena biasa di musim kemarau meski lebih dingin dari biasanya.
Daerah-daerah yang mengalami suhu dingin ini meliputi Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan sekitar Merauke.
“Khususnya di selatan Ekuator dan sedang musim kemarau,” katanya.
Indra menambahkan, kondisi ini merupakan salah satu karakteristik musim kemarau. “Pada musim kemarau, suhu udara memang menjadi rendah. Ini karena tidak ada awan yang dapat memerangkap panas, sehingga suhu panas pada siang hari lepas menuju ke atmosfer,” katanya.
Kondisi setiap darah berbeda, katanya, namun berdasarkan data historis, suhu saat ini berada di posisi terendah dibandingkan dengan kondisi rata-ratanya.
“Contoh Kota Bandung, suhu rata-rata wilayah ini pada Bulan Juli adalah 18 derajat celcius. Tetapi saat ini, suhu tercatat lebih rendah mencapai 13 derajat celsius,” katanya.
Indra nambahkan, agar masyarakat memahami suhu dingin ini sebagai siklus tahunan dan bukan fenomena aneh. (mas)