
5NEWS.CO.ID,- Minyak squalene akhir-akhir ini menjadi topik pembicaraan yang hangat di media sosial. Karena diyakini sebagai bahan utama untuk pengembangan pembuatan vaksin corona.
Squalene atau minyak alami adalah lipid yang diproduksi secara alami oleh sel kulit. Mengandung alkylglycerols yang dapat melawan flu, virus dan infeksi serta melawan kanker dengan membunuh sel tumor secara tidak langsung.
Dan ini tidak hanya di hasilkan oleh tubuh manusia saja, tetapi juga terdapat dalam buah zaitun, dedak padi, tebu, ragi dan hati hiu.
Hati ikan hiu inilah yang manfaatnya dapat menciptakan respon kekebalan tubuh atau sistem imun yang kuat untuk pengembangan vaksin corona.
Menurut ahli konservasi dibutuhkan 3.000 hiu untuk membuat satu ton squalene, jika hal ini disetujui sama saja memusnahkan 250.000 si predator laut. Padahal dibutuhkan dua dosis untuk pemberian vaksin Covid-19, artinya diperlukan 500.000 ikan hiu.
Direktur Eksekutif Shark Allies Stefanie Brendi mengatakan memanen suatu dari hewan liar tidak akan pernah berkelanjutan, terutama jika hewan tersebut merupakan predator teratas yang tidak berkembang biak dalam jumlah besar.
Menurutnya ada alternatif lain yang lebih aman dan tidak merusak populasi hiu. Seperti tebu, minyak zaitun, ragi dan dedak padi. Namun bahan-bahan ini membutuhkan biaya mahal dan waktu yang cukup lama untuk mengekstraknya.
Ia mencontohkan salah satu produsen squalene yang menggunakan bahan tebu yaitu Amyris berbasis di Silicon Valley, California.
Dikhawatirkan jika permintaan hati ikan hiu meningkat, dapat mengancam populasi ikan hiu dan banyak species lain yang rawan punah. (sari)