Politisi India Hina Nabi Muhammad

Aktivis Muslim turun ke jalan melakukan aksi protes menentang Nupur Sharma tentang Nabi Muhammad di Bhendi Bazar. Foto Hindustan Times

New Delhi, 5NEWS.CO.ID,-  Komentar Nupur Sharma dalam sebuah acara debat di TV akhir Mei lalu memicu kemarahan umat Muslim. Politisi wanita itu membuat India banjir kecaman lantaran komentarnya yang menghina Nabi Muhammad. Sejumlah negara mengutuk penghinaan Nupur Sharma itu dan menyebut India sedang dilanda Islamofobia.

Melansir Sputnik News, Nupur Sharma selaku juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), disebut telah mengolok-olok Al-Quran dengan mengatakan teori bumi datar ada di dalam Al-Quran. Selain itu, Sharma juga dinilai telah menghina Nabi Muhammad, karena menikahi istrinya Aisyah pada usia dini.

“Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun,” ujar Sharma dalam sebuah acara di TV,  Jumat (27/5/2022).

Belakangan, Sharma menyatakan menarik ucapannya yang menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti agama apapun. Video Sharma juga dihapus dari unggahan kanal sebuah stasiun TV India.

Meskipun demikian, pada Kamis (9/5/2022), dua minggu setelah komentarnya, polisi Delhi menyatakan telah membuka penyelidikan terhadap Sharma dan sejumlah orang lainnya. Polisi Delhi menyebut Sharma dan orang-orang garis keras lainnya telah mengganggu ketenangan publik dan melakukan penghasutan.

“Mereka mencoba mengganggu ketenangan publik dan menghasut masyarakat agar terpecah belah,” ungkap juru bicara Kepolisian New Delhi.

Pada hari Minggu, BJP menon-aktifkan Sharma dari partai. BJP mengatakantindakan itu sebagai wujud melawan ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama mana pun.

Hal serupa juga dilakukan oleh juru bicara BJP lainnya, Naveen Jindal. Sebelum dikeluarkan dari partai, Jindal juga membuat pernyataan berbau penghinaan Islam di Twitter.

Hasilnya, India menuai kutukan dan kecaman keras negara-negara Islam. Arab Saudi meminta India untuk menghormati kepercayaan dan agama lain yang ada. Sementara Qatar meminta Delhi untuk membuat permintaan maaf. Bahkan Kuwait menyerukan warganya memboikot produk India.

Dalam upaya untuk menenangkan negara-negara Islam yang marah, sejumlah diplomat India mengatakan komentar itu tidak mencerminkan sikap pemerintah. Mereka menyebut pernyataan-pernyataan Sharma dan Jindal sebagai pandangan elemen pinggiran.(DBS/hsn)