
Blora, 5NEWS.CO.ID,- Puluhan massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Blora turun ke jalan melakukan mengecam aksi kekerasan teroris di Sigi, Sulawesi Selatan. PMII juga menolak radikalisme serta hal-hal provokatif yang merusak keutuhan bangsa. Massa bergerak dari Alun-alun Blora hingga Bundaran Tugu Pancasila.
Ketua PC PMII Blora, Moh Imanan menyatakan mengecam keras teorisme, radikalisme dan kekerasan yang terjadi di Sigi. Dalam orasinya, Imanan juga menyayangkan ‘panggung dakwah’ yang digunakan untuk provokasi, adu domba dan menebar kebencian.
“Kita mengecam keras terorisme, dan termasuk radikalisme dan kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi di Sulawesi Tengah. Dimana di situ dibantai keluarga dengan sangat sadis dan tidak manusiawi,” kata pria yang akrab disapa Cak Iman, dalam orasinya di hadapan massa PMII, Rabu (3/12/2020) siang.
PMII menuntut agar para penegak hukum segera mengusut dan menuntaskan kasus-kasus terkait masalah tersebut. Negara Indonesia, kata Imanan, adalah negara hukum dimana Hak Asasi Manusia, interaksi sosial dan bahkan ideologi diatur dalam undang-undang.
Dalam pers rilis yang diterima redaksi, PMII Blora menegaskan tiga poin pernyataan sikap, yaitu:
- MIT (Mujahidin Indonesia Timur) merupakan jaringan ISIS yang melakukan gerakan separatis dan telah melakukan tindakan kekerasan biadab dengan membunuh 4 keluarga secara tidak manusiawi pada tanggal 27 November 2020 di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Terkait hal ini, PMII Blora mengecam keras dan menuntut pihak berwenang segera mengusut tuntas tindak kekerasan tersebut.
- PMII sangat menyayangkan tindakan oknum yang menggunakan panggung dakwah tidak sebagaimana mestinya. Panggung dakwah seharusnya tempat untuk mendidik akhlak, bukan tempat untuk mengujar kebencian dan melakukan provokasi. PMII Blora menyatakan menolak model dakwah semacam ini.
- Menuntut pihak berwenang agar menindak tegas terorisme, radikalisme dan kekerasan yang tidak manusiawi, khususnya yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulteng.(hsn)