
Wonosobo, 5NEWS.CO.ID,- Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai sejak 2019 lalu memberi dampak negatif nyaris di semua bidang. Meski vaksin sudah mulai ditemukan, tapi laju penyebaran covid-19 tetap meluas. Di Jawa Tengah sendiri, pemerintah baru-baru ini akan menetapkan PSPB untuk meredam laju penyebaran covid-19.
Tak hanya jumlah pasien membengkak dan tenaga kerja media yang banyak terkena dampak negatif, pandemi ternyata juga berpengaruh besar terhadap ketersediaan donor darah di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Wonosobo.
Petugas teknis PMI Wonosobo, Maya Cita, menuturkan selama masa pandemi terjadi penurunan signifikan cadangan kantong darah dari para pendonor. Dalam masa normal, selama satu tahun, ia mengatakan PMI bisa mendapatkan 6000 sampai 8000 kantong darah dari para pendonor.
“Tapi karena covid-19 ini, satu tahun ini kita hanya dapat sekitar 5000-an kantong saja,” kata Maya saat dihubungi 5NEWS.CO.ID, Minggu (10/1/2021).
Jumlah ini tentu jauh daripada cukup untuk memenuhi permintaan darah bagi pasien yang membutuhkan. Humas Unit Donor Darah PMI Wonosobo, Tri Haryanto menyebutkan, dalam satu hari hanya ada sekitar 15 orang yang mendonorkan darahnya. Sementara, rata-rata per hari permintaan kantong darah mencapai 30-an kantong. “Jadi sekitar separuh kita kekurangan kantong darah yang dibutuhkan pasien.”
Kekurangan kantong darah ini membuat PMI Wonosobo sering meminta ke PMI kota lainnya jika ada stok kantong darah yang berlebih. Tapi masalahnya, kekurangan pendonor darah ini tak hanya terjadi di Wonosobo, tapi juga di kota-kota tetangga lainnya
Menyusutnya kantong darah pendonor ini, kata Maya, diakibatkan karena selama masa pandemi covid-19, PMI yang biasanya mengadakan kegiatan mencari pendonor darah ke desa-desa atau instansi pemerintahan tak bisa berjalan karena ada larangan mengumpulkan massa.
“Itu berpengaruh besar terhadap jumlah donor darah yang kita terima,” ujar Humas Unit Donor Darah PMI Wonosobo, Tri Haryanto.
Untuk mengantisipasi hal ini, Tri menyebutkan PMI akan kembali menggalakkan agenda keliling ke desa-desa dan instansi pemerintahan untuk menambah jumlah donor darah yang kekurangan.
“Memang kita harus jemput bola,” ujarnya.
Selain akan bergerak lebih aktif menambah jumlah pendonor, Tri juga berharap agar masyarakat juga tak segan secara sukarela datang ke kantor PMI untuk mendonorkan darahnya untuk yang membutuhkan.
“Saya mengimbau masyarakat yang sehat dan layak ikhlas mendonorkan darahnya bagi sesama,” pungkasnya.(MN).