Jakarta.5News.co.id.5/1/2019- Presiden Amerika Donald Trump dalam sebuah penyataan, selepas pertemuan pertama kabinetnya di tahun 2019 ini, mengatakan :” membiarkan Iran untuk melanjutkan aktifitasnya di Suriah, kemudian dia menambahkan berbarengan dengan penarikan pasukan militer Amerika dari Suriah, Iran tidak lagi menjadi objek sasaran untuk memperkuat eksistensi Amerika di kawasan Timur Tengah.
Trump juga menyatakan:” Keluarnya Amerika dari wilayah Suriah, akan merubah perhitungan Tehran dan akan menghalagi interfensi Iran dikawasan tersebut.
Donald Trump juga menyatakan:” Dahulu Iran menggunakan pengaruh kuatnya dalam segala bidang dikawasan untuk menghancurkan Israel, tetapi sekarang Iran menjadi sebuah negara yang berbeda dari sebelumnya, dan saya menginginkan berdialog dengan Iran.
Presiden Amerika bulan yang lalu mengumunkan penarikan seluruh pasukan militernya dari Suriah, dan ini terjadi ketika dia sendiri yang menentukan waktu penarikan mundur pasukan Amerika secara serentak, tetapi dalam penyataan terbarunya mengatakan penarikan akan dilakukan bertahap disesuaikan dengan waktu.
Yang menarik adalah Iran selalu menganggap pemerintah Amerika sebagai musuh besarnya dan tidak akan pernah kompromi dan tunduk kepada tekanan-tekanan Amerika. Dibulan November 2018 Amerika menerapkan sistem boikot ekonomi yang lebih keras kepada Iran. (Aha)