Peringatan ‘Arbaeen’ di Karbala Irak Harus Masuk Guinness Book of World Records

Foto: Haaretz

Baghdad, 5NEWS.CO.ID,- Peringatan Arbaeen harus masuk dalam Guinness Book of World Records. Peristiwa tahunan ini, memiliki beberapa keunikan yang tidak dimiliki peristiwa-peristiwa lain di dunia.

Sayid Mahdi Modarresi dalam tulisannya di The Huffington Post menyebut ada beberapa kategori peringatan Arbaeen yang harus dicatat dalam Guinness Book of World Records.

“Pertemuan tahunan terbesar di dunia, jamuan makan terpanjang setiap hari, jumlah terbesar orang yang diberi makan secara gratis, kelompok sukarelawan terbesar yang melayani satu acara dan semua itu di bawah ancaman bom bunuh diri,” kata Sayid Mahdi.

Situs Wikipedia berbahasa Inggris juga merinci, peringatan Arba’een merupakan acara ziarah terbesar di dunia yang diadakan setiap tahun di Karbala , Irak. Tercatat lebih dari 20 juta peziarah berkumpul di Karbala setiap tahunnya, sejak tahun 2016 lalu.

Menepis kekhawatiran para peziarah Arbaeen, terkait aksi protes baru-baru ini di Irak, Kepala Organisasi Haji dan Ziarah Iran Alireza Rashidian menegaskan bahwa peringatan tahunan itu akan tetap berlangsung dengan keamanan penuh.

“Peziarah dapat berangkat ke Irak tanpa harus khawatir karena otoritas negara itu telah menjamin sepenuhnya keamanan para peziarah,” tegas Alireza, seperti dikutip IUVM Press, Sabtu (5/10/2019).

Sejumlah peziarah melakukan perjalanan dari kota-kota seperti Basrah yang berjarak sekitar 500 kilometer jauhnya dengan berjalan kaki. Namun media mainstream enggan meliput dan cenderung mengabaikan peringatan akbar tersebut.

Sepanjang rute menuju kota suci Karbala, makanan, akomodasi, dan layanan lainnya disediakan gratis oleh relawan. Situs Wikipedia juga melansir, makanan yang berlimpah, klinik kecil dan bahkan dokter gigi disediakan bagi peziarah. Relawan mendirikan mawkib (tenda peristirahatan) untuk melayani peziarah.

Mereka semua bekerja secara gratis karena melayani peziarah dianggap sebagai tugas keagamaan. Tercatat sebanyak 7.000 mawkib didirikan sepanjang rute menuju Karbala pada tahun 2014. Peziarah yang datang juga bukan dari kalangan umat muslim saja, banyak tokoh dan penganut agama selain Islam juga datang ke Karbala demi mengenang kejadian tragis yang menimpa Sayidina Husain (ra).

Peringatan Arbaeen adalah akhir masa berkabung setelah kesyahidan cucu Nabi Muhamad Saw pada 10 Muharam. Jabir bin Abdillah Al Anshari, sahabat Nabi Muhamad Saw, merupakan pelopor ziarah Arbaeen. Pahlawan Badar itu peziarah pertama yang datang ke Karbala, tepat 40 hari setelah cucunda Nabi Muhamad Saw wafat pada tahun 61 H (680 M).

Di padang tandus Karbala, kepala Sayidina Husain, keluarga dan para sahabatnya dipenggal dan diarak menuju ke Damaskus untuk dipersembahkan kepada Yazid bin Muawiyah.(hsn)