
Jakarta.5News.co.id.12/2/2019-Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah secara resmi mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Mahmoud Abbas. Seperti dikutip kantor berita resmi Palestina (Wafa), Hamdallah mengajukan pengunduran dirinya, tetapi ia akan terus menjalankan tugasnya sampai yang baru terpilih.
Hamdallah menyatakan harapan bahwa pembicaraan untuk membentuk pemerintahan baru akan mencapai hasil sesegera mungkin. “Keberhasilan pemerintah mana pun membutuhkan kepercayaan rakyat Palestina,” katanya dalam pertemuan kabinet mingguan di kota Ramallah.
Seorang pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya mengecam tindakan itu sebagai upaya untuk meminggirkan kelompok-kelompok perlawanan dari kancah politik Palestina.
Abbas menghadapi tekanan dari Gerakan Fatah yang berkuasa agar menyingkirkan Hamdallah dari kekuasaan, dan membentuk pemerintahan baru yang terdiri dari perwakilan dari faksi-faksi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di samping tokoh independen.
“Seruan Fatah untuk membentuk pemerintahan baru yang terdiri dari faksi-faksi PLO akan memperkuat perpecahan antara Tepi Barat dan Jalur Gaza,” kata juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum. “Rakyat kita membutuhkan pemerintahan persatuan nasional yang akan mewakili semua warga Palestina,” tegasnya.
Sebelum ini, Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas lainnya, mengkritik rencana pembentukan pemerintahan baru Palestina.
“Pembentukan pemerintah mana pun selain dari konsensus nasional, merupakan kelanjutan dari tindakan sepihak yang diambil oleh Fatah. Pemerintahan seperti itu tidak akan memiliki legitimasi,” tulisnya di akun Twitter resminya.